Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Wilayah Sumatera Selatan mulai memasuki masa peralihan pancaroba dari musim hujan ke kemarau. Transisi ini diperkirakan berlangsung sejak awal Juni hingga beberapa hari ke depan.
Pejabat Ahli Madya BMKG SMB II Palembang Sinta Andayani mengatakan beberapa wilayah berpotensi terjadi hujan di Sumsel masih cukup banyak.
Seperti Banyuasin, Musi Banyuasin, Musi Rawas, OKI, OKU Selatan, PALI, Lahat, Prabumulih, OKU, dan Muara Enim.
“Namun, untuk potensi bencana hidrometeorologi pada periode ini relatif aman,” katanya, Minggu (1/6/2025).
“Jadi walaupun dalam periode musim kemarau kadang masih ada potensi hujan, hanya saja semakin berkurang dan intensitasnya menurun dibandingkan musim hujan. Tapi juga tidak bisa dibilang kemarau basah,” sambungnya.
Dia mengatakan peralihan musim hujan ke kemarau di Sumsel sudah bertahap. Cuaca, sambugnya, cerah hingga berawan.
“Saat ini Sumsel sudah mulai bertahap memasuki awal musim kemarau di mana potensi hujan semakin menurun. Cuaca umumnya cerah hingga berawan,” ujarnya.
Masa peralihan musim ini, kata dia, ditandai dengan kondisi cuaca yang tidak menentu. Hal itu sudah terlewati beberapa waktu lalu. Hanya saja, hujan masih akan terjadi di beberapa wilayah.
“Dari faktor dinamika atmosfer yang memengaruhi cuaca seperti gelombang Kelvin yang aktif dan pola angin terlihat masih terdapat potensi hujan di Sumsel dengan intensitas ringan hingga sedang dan dalam durasi tidak panjang,” katanya.
