Sebanyak empat helikopter water bombing dikerahkan untuk pemadaman wilayah yang terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan, Minggu (7/9/2025) hingga akhir pemadaman, beberapa wilayah masih berasap. Keempat heli itu melakukan 129 kali water bombing atau menumpahkan 516 ribu liter air ke titik api.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman mengatakan wilayah yang terjadi karhutla yakni di Ogan Ilir (OI), Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Muara Enim, dan Ogan Komering Ulu (OKU) Timur.
“Hasil pantauan udara pada Minggu menunjukkan sejumlah firespot di terdeteksi di Sumsel. Luas lahan yang terbakar mencapai 13 hektare di 11 titik,” ujarnya, Senin (8/9/2025).
Di Ogan Ilir, karhutla terjadi di Muara Kuang dan Rambang Kuang. Wilayah Muara Kuang berhasil dilakukan dengan 62 kali water bombing. Lahan yang terbakar sebagian padam, namun masih ada yang berasap.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Sedangkan di Rambang Kuang dilakukan 4 kali water bombing dan kondisi masih ada asap. Pemadaman di Ogan Ilir juga dibantu oleh satgas darat.
Di PALI, karhurla terjadi di Penukal dan Penukal Utara. Helikopter melakukan 42 kali water bombing ke wilayah terbakar dan berhasil dipadamkan.
Lalu, karhutla di Muara Enim, terjadi di Lubai, yang dilakukan 15 kali water bombing. Hingga akhir pemadaman kondisinya masih berasap. Sementara di OKU Timur terjadi di Semendawai yang dilakukan 6 kali water bombing dan kondisinya padam.
“Helikopter patroli hari ini kembali memantau wilayah karhutla, jika masih ditemukan asap akan dilanjutkan pemadaman dengan water bombing,” katanya.