Sebanyak 621 warga di Lubuklinggau, Sumatera Selatan tercoret dari data penerima Bansos PKH (Program Keluarga Harapan) di tahun 2025. Hal ini karena saat pendataan, mereka terindikasi melakukan judi online.
Ahli Muda Penyuluhan Sosial Dinsos Lubuklinggau Novi Arisandi mengatakan saat pihaknya melakukan pendataan penerima bansos, pihaknya mendata ada sebanyak 621 orang yang datanya terindikasi bermain judi online.
“Saat pendataan di delapan Kecamatan yang ada di Lubuklinggau, itu ada sebanyak 621 orang yang kedapatan status atau munculnya keterangan ‘exclude’ dan itu berbagi macam alasannya. Ada yang disebut bansos tidak digunakan sesuai peruntukan dan ada yang terindikasi dipakai untuk judi online,” katanya, Sabtu (20/9/2025).
“Yang sudah tercoret datanya itu untuk Bansos PKH aja yaitu untuk 621 orang tadi, untuk sembako belum kami rekap. Data itu mendeteksinya melalui PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) dan itu merupakan kebijakan terbaru dari kementerian sosial,” sambungnya.
Novi menyebutkan dari pengumpulan saat warga Lubuklinggau melalui nomor HP, NIK, dan rekening tersebut, ada total 621 orang yang hasilnya exclude di PPATK yakni di Kecamatan Lubuklinggau Barat I sebanyak 88 orang, Lubuklinggau Barat II sebanyak 77 orang, Lubuklinggau Selatan I sebanyak 58 orang, Lubuklinggau Selatan II sebanyak 57 orang.
Kemudian Kecamatan Lubuklinggau Timur I sebanyak 75 orang, Kecamatan Lubuklinggau Timur II sebanyak 108 orang, Kecamatan Lubuklinggau Utara I sebanyak 41 orang, dan yang terakhir di Kecamatan Lubuklinggau Utara II sebanyak 117 orang.
“Dari delapan kecamatan itu, terdata yang paling banyak di Kecamatan Lubuklinggau Utara II yakni sebanyak 117 orang,” bebernya.
Meskipun begitu, kata Novi, pihaknya sedang melakukan rekap untuk 621 orang tersebut agar datanya dapat dihidupkan kembali (reaktivasi) sehingga mereka yang tidak lagi bermain judi online dapat mendapatkan Bansos PKH dari pemerintah.
“Memang ada solusi dari pihak Kemensos itu untuk reaktivasi, tapi masih kita rekap yang memang dia benar-benar gak lagi judi online. Kalau dia masih main gak kita reaktivasi karena walaupun kita reaktivasi sekarang tapi dia masih main judi online, bakal ilang lagi bantuannya,” jelasnya
Novi mengimbau bagi para warga terutama di Lubuklinggau agar tidak terlibat dalam kegiatan judi online karena bisa menghapuskan data penerima bantuan sosial.
“Memang judi online ini banyak pengaruhnya, buktinya sekarang bisa menghapus bansos. Jadi ke depannya kalau bisa masyarakat ini jangan terlibat lagi, apa lagi yang datanya sudah kita reaktivasi itu tolong stop bermain judi online, karena sudah banyak hal negatifnya,” tuturnya.