Kota Palembang, Sumatera Selatan, pada Selasa (1/7/2025) subuh hari sempat diselimuti kabut tebal. Jarak pandang kendaraan terlihat hanya 500 meter.
Pantauan infoSumbagsel, kabut asap ini mulai turun pada malam hingga kabut ini merata di Kota Palemban, pada pagi harinya.
Kepala BMKG Sumatera Selatan Wan Dayantolis mengatakan kabut yang terjadi pagi ini adalah kabut radiasi.
“Kabut ini muncul karena kemarin-kemarin hingga subuh langit cerah. Permukaan tanah menjadi jauh lebih dingin dibanding lapisan udara di atasnya. Lapisan udara cukup lembab karena masih mengandung banyak uap air tersebut kemudian ikut menjadi dingin karena suhu dingin permukaan tanah,” katanya kepada infoSumbagsel, Selasa (1/7/2025).
“Saat suhu lapisan tersebut turun mencapai titik embunnya, uap airnya kemudian berkondensasi menjadi butiran air halus yang melayang di udara yang kita lihat sebagai kabut,” sambungnya.
Wan Dayantolis mengungkapkan kabut radiasi memang sering terjadi pada awal kemarau seperti ini, apalagi daerah dataran rendah seperti Palembang.
“Untuk daerah yang dekat danau berpotensi kabut adveksi namanya, karena ada sumber uap air,” ungkapnya.
Dia menambahkan, efek bahaya dari kabut ini untuk kesehatan cukup kecil. Namun, potensi bahaya karena gangguan jarak pandang sehingga dapat membahayakan keselamatan transportasi.
“Untuk itu kami mengimbau masyarakat yang berkendaraan pada subuh hari agar berhati-hati karena jarang pandang saat kabut ini berkurang,” ujarnya.