Aura farming menjadi perbincangan di media sosial TikTok hingga Instagram. Tren viral ini masuk dalam pencarian teratas discover TikTok. Lalu, apa sebenarnya tren Aura Farming dan mengapa dikaitkan dengan budaya Pacu Jalur?
Melansir laman Discover Tiktok, tren aura farming dipakai sebagai selebrasi dalam keberhasilan. Postingan akun resmi klub sepakbola Paris Saint-Germain FC @psg menjadi yang paling teratas dengan jumlah penonton 3 juta.
Penasaran dengan tren aura farming hingga membuat tarian Pacu Jalur Mendunia? Simak penjelasan lengkap hingga sejarahnya di bawah ini.
Melansir laman Know Your Meme, istilah aura farming ditujukan untuk mendapatkan perhatian, kekaguman, atau penerimaan sosial secara daring. Penggabungan dua kata gaul yakni aura yang berarti karisma atau kehadiran yang sangat kuat. Kemudian, farming merupakan istilah permainan yang dilakukan berulang kali untuk mendapatkan kekuasaan.
Istilah ini pertama kali populer dari akun TikTok @h.chua_212 pada 28 Januari 2024 yang menunjukkan kegiatan jalan-jalan bersama dengan memberi judul video “Aura Farming”. Sejak saat itu, istilah tersebut mulai merambah ke berbagai konten hingga dikaitkan dengan tarian Pacu Jalur.
Video selebrasi yang beredar di TikTok menggunakan tarian Pacu Jalur dengan diiringi soundtrack berjudul Hallow. Selebrasi ini meniru tarian Pacu Jalur, tradisi masyarakat Kuantan Singingi, Riau.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Selain akun @psg, klub sepakbola AC Milan ikut membagikan konten aura framing dengan gerakan tarian Pacu Jalur. Dalam video yang diunggah, tampak sejumlah pemain melakukan selebrasi dengan tangan kanan berada di bawah tangan kiri lalu mengibaskan dengan penuh semangat.
Ada juga gerakan merentangkan tangan sembari digerakkan ke depan dan belakang. Orang yang melakukan gerakan tersebut akan tersenyum di sela-sela selebrasi yang mengikuti irama lagu.
Mengutip laman Kota Jalur, Pacu Jalur merupakan pesta rakyat kebanggaan masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi. Tradisi ini sudah ada sejak abad ke-17, yang di mana jalur adalah alat transportasi utama warga lokal di sepanjang Sungai Kuantan.
Pada masa penjajahan Belanda, diadakan acara pacu jalur untuk memeriahkan perayaan adat. Awalnya acara tersebut sebagai kenduri rakyat dan memperingati kelahiran ratu Belanda Wilhelmina pada 31 Agustus. Pacu Jalur pada masa itu berlangsung selama dua hingga tiga hari, tergantung jumlah perahu yang ikut berpacu.
Perayaan ini masih dilestarikan hingga sekarang dan menjadi acara yang dinanti-nanti pada bulan Agustus. Kini, warna-warni kostum dan dentum suara meriam menjadi penanda dimulainya lomba.
Panjang perahu yang digunakan dalam lomba berkisar 25-40 meter dengan jumlah atlet 40-60 orang. Biasanya, festival ini diikuti oleh ratusan perahu dan melibatkan ribuan atlet dayung. Satu orang akan berdiri di bagian depan sembari melakukan tarian khas Pacu Jalur.
Lokasi pelaksanaan lomba berada di tepian Narosa yang berjarak kurang lebih 150 kilometer dari Kota Pekanbaru ke arah selatan. Alternatif untuk menuju lokasi bisa menggunakan transportasi umum menuju Kota Kuantan Singingi.
Itulah penjelasan tren aura farming yang membuat tarian Pacu Jalur viral dan diikuti banyak orang. Semoga berguna, ya.