Sebuah video memperlihatkan dugaan aksi penculikan anak di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatam, viral di media sosial. Bahkan, di dalam video tersebut sempat terdengar suara tembakan.
Diketahui kejadian tersebut terjadi di Desa Ketapat Bening, Kecamatan Rawas Ilir, Muratara, Sumatera Selatan.
Dalam video tersebut, terlihat warga berbondong-bondong ke jalanan untuk menghadap sebuah mobil berwarna putih yang diduga itu adalah terduga pelaku penculikan anak. Kemudian terdengar juga ada suara tembakan senjata api sehingga membuat warga sekitar menjadi panik.
Menanggapi kejadian tersebut, Kapolsek Rawas Ilir Iptu Andri Firmansyah menjelaskan kejadian tersebut terjadi pada Senin (7/7/2025) sore. Ia mengatakan anak yang diduga diculik tersebut berinisial K.
“Sudah klarifikasi dengan orang tuanya, alhamdulillah anaknya ada dan baik-baik saja. Kita juga nggak tahu itu memang aksi penculikan atau bukan, tapi dari informasi anak ini, dia ketemu orang tidak dikenal yang sedang membawa mobil warna putih dan nanya-nanya sama dia, karena curiga tadi jadi dia ngadu sama ayahnya,” katanya saat dikonfirmasi infoSumbagsel, Selasa (8/7/2025).
Dikarenakan ayah korban panik, kata Andri, ia pun langsung melaporkan hal tersebut kepada pemerintah daerah setempat dan juga polisi.
“Mungkin bawaan panik, jadi ayahnya yang kebetulan adalah kepala dusun pun langsung ngelapor ke pemerintahan setempat sama kepolisian jadi akhirnya warga di tiap desa itu langsung menghadang jalan,” ungkapnya.
Andri mengungkapkan kebetulan saat itu ada anggota Brimob yang sedang bertugas sehingga petugas mencoba menghentikan mobil yang diduga pelaku penculik tersebut dengan melakukan tembakan peringatan.
“Kebetulan ada anak dari ibu kades itu seorang anggota Brimob lagi ngepam disitu jadi dia langsung melakukan penghadangan. karena dicurigai penculik itu menggunakan mobil putih, akhirnya dihadang oleh warga setempat sampai ada penembakan peringatan ke arah atas oleh anggota Brimob tadi, tapi tidak dihiraukan dan mobil itu langsung kabur,” jelasnya.
Hingga saat ini, Andri mengaku pihaknya masih melakukan penyelidikan apakah peristiwa tersebut merupakan percobaan penculikan atau bukan.
“Belum bisa kita pastikan, takutnya nanti dilakukan penindakan ternyata bukan aksi penculikan. Mangkanya tadi malam kita buat testimony dari anak tersebut agar tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat. Meskipun begitu kita tetap harus hati-hati juga,” terangnya.