Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatera Selatan BMKG melaporkan adanya pencurian komponen vital pada instrumen pemantau hujan otomatis Automatic Rain Gauge (ARG) di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di Sukakarya, Kabupaten Musi Rawas.
Peristiwa pencurian yang terjadi pada 20 Agustus 2025 itu mengakibatkan hilangnya baterai dan panel surya, komponen utama yang menghidupkan perangkat tersebut.
“Akibat pencurian ini, alat tidak lagi mampu mengirimkan data curah hujan secara real time,” kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas 1 Sumsel, Wandayantolis, Kamis (21/8/2025).
Menurut Wandayantolis, kondisi tersebut dinilai sangat mengkhawatirkan, mengingat wilayah Sumatera Selatan segera memasuki musim hujan dan data hujan menjadi kunci dalam penyampaian peringatan dini potensi banjir maupun kekeringan meteorologi.
“Wilayah Musi Rawas, Musi Rawas Utara, dan Kota Lubuklinggau termasuk daerah dengan curah hujan tinggi Hampir setiap tahun kawasan tersebut terdampak banjir,” katanya.
Berdasarkan data yang dihimpun sebelumnya, pada Maret 2025, banjir merendam lebih dari 300 rumah di Musi Rawas, sementara pada April 2024 hampir 3.000 rumah di Musi Rawas Utara turut terendam.
Wandayatolis menyebut, proses penggantian komponen yang hilang tidak bisa dilakukan secepatnya karena harus melalui mekanisme pengajuan dan pengadaan. Akibatnya, informasi cuaca dan iklim yang disampaikan kepada masyarakat berpotensi mengalami keterlambatan dan berkurang akurasinya.
“Kasus pencurian perangkat BMKG ini bukan kali pertama terjadi di Sumatera Selatan. Pada Januari 2025, instrumen Automatic Agroclimatology Weather Station (AAWS) di Kabupaten Ogan Komering Ilir juga menjadi sasaran,”ujarnya.
Menurut Wandayantolis, pencurian komponen baterai dan panel surya tercatat sudah terjadi sebanyak dua kali di Dinas Pertanian Pagar Alam, dua kali di BPP Ulu Musi (Empat Lawang), dan satu kali di BPP Buay Madang (OKU Timur).
BMKG menegaskan, perangkat meteorologi yang ditempatkan di berbagai daerah merupakan bagian penting dari sistem peringatan dini bencana.
“Keamanan alat-alat ini membutuhkan dukungan semua pihak. Masyarakat dan instansi daerah punya peran dalam menjaga agar sistem peringatan dini tetap berjalan demi keselamatan bersama,”ujarnya.
Ditambahkan Wandayantolis, atas kehilangan alat ini sudah dilaporkan ke pihak kepolisian.
“Kejadian ini sudah sering terjadi dan kami juga sudah melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Sukakarya, tapi BAP-nya belum selesai,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Musi Rawas AKBP Agung Adhitya Prananta mengatakan laporan belum diterima karena katanya akan melapor hari ini.
“Katanya hari ini akan melapor,” ujarnya.