Melihat Sentra Ikan Gabus Giling, Pemasok Bahan Baku Pempek Palembang

Posted on

Pempek merupakan kuliner khas Sumatera Selatan (Sumsel) yang berbahan dasar ikan, salah satunya ikan gabus. Di Palembang sendiri, terdapat agen-agen ikan gabus giling yang menjadi pemasok bahan baku pempek.

Para agen ini berkumpul di Kampung Sentra Ikan Gabus Giling atau dikenal dengan Kampung SIGGI. Letaknya berada di Lorong Oxindo, Kelurahan 1 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang.

Kampung ini menjadi sumber ikan giling sebelum menjadi pempek siap hidang di pasar maupun rumah makan seantero Kota Palembang. Setidaknya, ada 5-6 agen besar dan belasan agen rumahan yang berperan penting dalam pergerakan ekonomi lokal tersebut.

Salah satunya adalah Agen Ikan Gabus Giling Rami oleh Rami Uranda (27). Ia meneruskan usaha ayahnya yang telah dirintis sejak tahun 1980an.

Setiap harinya, kata Rami, produksi ikan giling bervariasi tergantung permintaan pasar. Jika sedang ramai seperti momen lebaran, produksinya bisa mencapai 3 ton per hari.

“Produksi kami naik turun sesuai permintaan pasar. Kalau sedang tinggi seperti saat Lebaran, itu bisa sampai 3 ton sehari. Tapi kalau hari biasa dan lagi turun, bisa produksi 100 kg pun sudah bagus,” jelasnya.

Rami mengatakan, agennya mengambil ikan gabus dari segala penjuru Sumatera, yaitu Pekanbaru, Jambi, Sekayu, Bengkulu, hingga Lampung. Namun jika persediaan menipis, ia bahkan menarik pasokan dari Kalimantan hingga Papua.

“Biasanya kalau bulan seperti ini, kami masih mengambil dari Sumatera. Tapi saat akhir tahun dan pasokannya habis, kami mengambil stok dari Kalimantan hingga Papua,” jelasnya.

Untuk memastikan pasokan aman, ikan-ikan tersebut disimpan dalam ruangan pendingin dengan suhu stabil hingga -25 derajat Celcius. Menurut Rami, freezer tersebut dapat memperpanjang masa penyimpanan hingga 2 bulan.

“Jadi tiap agen punya freezer besar yang bisa menampung kurang lebih 30 ton dan bisa sampai 2 bulan. Ini untuk memastikan stok aman dan kualitas ikan tetap terjaga,” ujarnya.

Dari agen Rami, ikan tersebut mayoritas didistribusikan di pasar lokal seperti Pasar 10 Ulu, Pasar Lemabang, hingga Pasar 45. Selain itu, ia juga mengirim hingga Pagar Alam, Lubuklinggau, hingga ke Jawa.

Berbagai metode penjualan dilakukan para agen demi mengirimkan ikan gabus giling berkualitas, baik domestik maupun luar Sumatera. Salah satunya dengan memanfaatkan live TikTok seperti yang dilakukan oleh Agen Ikan Gabus Giling Muji.

Pengelola agen Muhammad Ridho alias Edo mengatakan, metode ini memperluas jangkauan penjualan hingga ke ujung timur Pulau Jawa.

“Kami menjual ke pasar dan juga digital. Kalau manual, dijual ke pasar-pasar Palembang. Kalau digital menggunakan live TikTok, jadi bisa menjangkau luar kota bahkan luar pulau sekalipun. Kami pernah kirim sampai ke Jawa Timur,” kata dia.

Ikan gabus tersebut, lanjut Edo, dijual seharga Rp 55 ribu per kg. Untuk peminat dari luar Palembang, kata dia, dapat membeli dengan minimal pembelanjaan 10 kg. Namun, warga Palembang dapat membeli minimal 1 kg saja.

“Sehari kami bisa produksi 400 kg-1 ton ikan. Kalau untuk penjualan dari medsos, bisa 100 kg sehari,” rincinya.

Selain menjadi pemasok ikan giling, agen-agen di Kampung SIGGI juga menjadi tulang punggung perekonomian warganya sendiri. Baik Rami maupun Edo, mereka memberdayakan masyarakat kampung dengan membuka lapangan pekerjaan.

“Pekerja kami dari pemuda dan warga sekitar. Mereka bekerja harian dari memotong sampai packing ikan. Ada sekitar 6-7 orang, tergantung ikan yang masuk untuk produksi,” tutup Edo.

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Untuk memastikan pasokan aman, ikan-ikan tersebut disimpan dalam ruangan pendingin dengan suhu stabil hingga -25 derajat Celcius. Menurut Rami, freezer tersebut dapat memperpanjang masa penyimpanan hingga 2 bulan.

“Jadi tiap agen punya freezer besar yang bisa menampung kurang lebih 30 ton dan bisa sampai 2 bulan. Ini untuk memastikan stok aman dan kualitas ikan tetap terjaga,” ujarnya.

Dari agen Rami, ikan tersebut mayoritas didistribusikan di pasar lokal seperti Pasar 10 Ulu, Pasar Lemabang, hingga Pasar 45. Selain itu, ia juga mengirim hingga Pagar Alam, Lubuklinggau, hingga ke Jawa.

Berbagai metode penjualan dilakukan para agen demi mengirimkan ikan gabus giling berkualitas, baik domestik maupun luar Sumatera. Salah satunya dengan memanfaatkan live TikTok seperti yang dilakukan oleh Agen Ikan Gabus Giling Muji.

Pengelola agen Muhammad Ridho alias Edo mengatakan, metode ini memperluas jangkauan penjualan hingga ke ujung timur Pulau Jawa.

“Kami menjual ke pasar dan juga digital. Kalau manual, dijual ke pasar-pasar Palembang. Kalau digital menggunakan live TikTok, jadi bisa menjangkau luar kota bahkan luar pulau sekalipun. Kami pernah kirim sampai ke Jawa Timur,” kata dia.

Ikan gabus tersebut, lanjut Edo, dijual seharga Rp 55 ribu per kg. Untuk peminat dari luar Palembang, kata dia, dapat membeli dengan minimal pembelanjaan 10 kg. Namun, warga Palembang dapat membeli minimal 1 kg saja.

“Sehari kami bisa produksi 400 kg-1 ton ikan. Kalau untuk penjualan dari medsos, bisa 100 kg sehari,” rincinya.

Selain menjadi pemasok ikan giling, agen-agen di Kampung SIGGI juga menjadi tulang punggung perekonomian warganya sendiri. Baik Rami maupun Edo, mereka memberdayakan masyarakat kampung dengan membuka lapangan pekerjaan.

“Pekerja kami dari pemuda dan warga sekitar. Mereka bekerja harian dari memotong sampai packing ikan. Ada sekitar 6-7 orang, tergantung ikan yang masuk untuk produksi,” tutup Edo.

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *