Dinkes Waspadai Kasus Gigitan HPR di Lubuklinggau

Posted on

Maraknya kasus gigitan hewan pembawa rabies (HPR) di wilayah Bengkulu membuat dinas kesehatan (Dinkes) Lubuklinggau berjaga-jaga bila terjadi peningkatan.

Plt Kadinkes Lubuklinggau Erwin Armeidi mengatakan meskipun belum ada peningkatan yang signifikan di Lubuklinggau, pihaknya tetap mewaspadai dan langsung bertindak bila terjadi kasus gigitan HPR.

Tidak, kalau dikatakan meningkat itu tidak. Karena kalau ada yang digigit binatang yang terindikasi rabies seperti anjing itu langsung kita suntik vaksin rabies. Kalau kasusnya tidak meningkat di tahun ini,” katanya saat dikonfirmasi infoSumbagsel, Jumat (5/9/2025).

Erwin mengatakan di tahun 2024, tercatat ada sebanyak 211 kasus GHPR yang terjadi di Lubuklinggau. Sedangkan di tahun 2025 dari bulan Januari hingga September, Dinkes Lubuklinggau telah mencatat ada 126 kasus GHPR yang terjadi.

Meskipun begitu, semuanya langsung ditangani dan tidak ada pasien ataupun binatang yang positif rabies saat dilakukan pengecekan.

“Di tahun 2025 ini hampir sama seperti tahun sebelumnya. Dari awal tahun sampai sekarang itu tercatat ada 126 kasus dan rata-rata yang menggigit itu anjing sama kucing. Di data tahun kemarin dan tahun ini tidak tercatat ada pasien yang positif rabies atau hewan yang menggigit tersebut positif rabies,” jelasnya.

Erwin membeberkan untuk stok vaksin rabies di Lubuklinggau masih lengkap dan aman. Ia mengimbau bila ada warga yang terkena gigitan hewan untuk langsung mendatangi puskesmas untuk mendapatkan perawatan.

“Ada vaksinnya tapi tidak di setiap faskes. Yang ada vaksinnya itu puskesmas Perumnas, Simpang Priuk, dan Megang. Jadi kalau ada apa-apa langsung kita arahkan ke situ. Karena di Puskesmas tertentu saja yang ada jadi siapapun yang terkena gigitan tidak harus orang dari wilayah sana, semuanya bisa, sistemnya tentatif,” ujarnya.

“Kalau kemarin bukan digigit anjing tapi ular malah di daerah Kayu Ara. Tapi langsung disuntik juga di puskesmas. Jadi kalau ada apa-apa langsung ke puskesmas saja,” sambungnya.

Erwin pun mengimbau kepada warga Lubuklinggau agar berhati-hati bila bertemu dengan hewan yang diduga memiliki rabies dan langsung melakukan rujukan ke puskesmas bila terkena gigitan hewan tersebut.

“Langsung ke puskesmas untuk diperiksa, jangan sampai terlambat. Kita juga minta bila menemukan hewan yang diduga ada rabies untuk langsung melapor biar pihak pertanian bisa langsung bergerak cepat untuk melakukan vaksin terhadap hewan tersebut,” tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *