Harga cabai merah keriting di Sumatera Selatan (Sumsel) belum menunjukkan tren penurunan. Dalam beberapa hari terakhir harga jual pedagang di pasar hampir mencapai Rp 100 ribu per kilogram.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel Ruzuan Effendi mengatakan kenaikan harga komoditas itu bertahap terjadi sejak akhir pekan lalu. Puncaknya terjadi pada Minggu-Senin (15-16 September). Salah satu penyebabnya adalah lahan petani kebanjiran.
“Kenaikan tertinggi terjadi pada Minggu dan Senin yang berada di kisaran Rp 90 ribu-Rp 95 ribu. Sebelumnya hanya dijual kisaran Rp 40 ribu per kilogram (Kg). Hari ini dijual kisaran Rp 80 ribu-Rp 90 ribu per kg,” ujar Ruzuan, Selasa (16/9/2025).
Ruzuan menyebut, kenaikan harga salah satu bahan pangan ini disebabkan oleh kondisi cuaca yang terjadi saat ini. Curah hujan yang tinggi menyebabkan lahan di sejumlah daerah penghasil kebanjiran. Salah satunya lahan yang terendam di Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir.
“Lahan cabai siap panen di Pemulutan mengalami banjir. Dan luasan lahannya itu cukup luas, sekitar 100 hektare,” katanya.
Ruzuan menerangkan pihaknya berencana berkoordinasi dengan provinsi penghasil cabai lain untuk memenuhi kebutuhan di Sumsel. Hal ini sekaligus mengantisipasi minimnya pasokan yang bisa berdampak terhadap lonjakan harga cabai merah keriting.
“Kalau memang itu harus dilakukan, akan kita lakukan secepatnya. Tapi pemerintah hanya memberi jalan pada produsen atau pedagang di sini untuk menginformasikan hal itu,” tukasnya.