Ketua DPRD Jambi, Hafiz Fattah merespons terkait maraknya peredaran rokok ilegal saat ini. Bahkan, rokok ilegal itu kian berani dijual secara terbuka di berbagai toko dan warung-warung kecil di pinggiran jalan di Jambi.
“Untuk peredaran rokok ilegal ini memang harus ditindaklanjuti, sudah segera cepat ditindak karena sangat merugikan negara,” kata Hafiz, Minggu (19/10/2025).
Hafiz menilai bahwa menekan peredaran rokok ilegal itu sangatlah penting. Meski begitu, terlebih dahulu polanya dengan diperkuat sistem edukasi publik yang menjadi bagian utama dalam menekan angka penjualan rokok ilegal tersebut.
Edukasi ini, kata Hafiz, baik dijalankan dengan cara mengajak unsur-unsur penting agar masyarakat paham atas kerugian negara yang begitu besar soal rokok ilegal itu. Dia juga mengupayakan para generasi muda juga ikut membantu pemerintah dalam menyampaikan ke publik soal kerugian dampak rokok ilegal hingga penting diberantas.
“Tidak lupa pula, sosialisasi soal ketentuan cukai juga harus diperkuat oleh pihak Bea Cukai Jambi. Setidaknya masyarakat juga diberitahu ciri-ciri rokok ilegal, seperti rokok tanpa pita cukai, berpita cukai palsu, bekas, salah peruntukan, atau salah personalisasi yang jelas merugikan negara jika rokok ini tidak diberantas segera,” ujar Hafiz.
Bukan hanya edukasi saja, pihak aparat penegak hukum tentunya juga ikut sigap. Dia ingin, penegakan hukum terhadap peredaran Rokok ilegal ini bukan hanya ditingkat paling bawah, melainkan tingkat atas.
“Yang pasti jika pemberantasan rokok ilegal juga harus dilakukan dari hulu hingga hilir melalui operasi yang terstruktur dan terpadu. Jika ini rutin dilakukan kita yakin peredaran rokok ilegal di Jambi bisa sangat turun signifikan dan tentu dapat membantu meningkatkan keuangan negara,” terang Hafiz.
“Operasi penindakan juga bukan hanya menindak penjual di tingkat warung saja, melainkan siapa distributor nya lalu juga perketat pengawasan di jalur masuk baik dari laut atau sungai, maupun darat,” lanjutnya.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan, peredaran rokok ilegal telah berpotensi membuat negara kehilangan penerimaan hingga Rp 15-25 triliun per tahun.
Peredaran rokok ilegal ini juga semakin masif sejak 2021 hingga 2025 ini sehingga angka peminat rokok ilegal makin bertambah besar. Apalagi sejak Mei tahun 2025, pihak Bea Cukai Jambi juga mengklaim jika telah melakukan penindakan sebanyak 2.809.856 batang rokok ilegal dan 506,4 liter MMEA ilegal dengan total potensi kerugian negara diperkirakan mencapai Rp 2,1 triliun.
Mengenai hal ini, Hafiz juga sepakat dengan cara Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa yang mana kebijakan pemerintah saat ini untuk tidak menaikkan cukai hasil tembakau (CHT) pada 2026 sangat tepat karena pastinya juga bisa meredam peredaran rokok ilegal itu.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
“Jika CHT ini tak dinaikan, ini kan juga dapat membantu pula, bagaikan angin segar bagi industri hasil tembakau (IHT). Kalau itu sudah dilakukan, maka ke depan daya saing usaha tidak sehat tidak lagi terjadi, semua masih aman sehingga peredaran Rokok Ilegal ini tak begitu meningkat drastis yang kita harapkan sangat berkurang,” kata Hafiz.
Namun begitu juga, langkah-langkah yang diminta baik soal edukasi dan pemberantasan juga rutin dilaksanakan. Cara ini juga bagian penting pula agar peredaran Rokok Ilegal di Jambi sangat berkurang drastis.
Hafiz juga mengaku sepakat dengan cara kerja Menteri Keuangan Purbaya yang mana menindak tegas pula jika terdapat oknum-oknum Bea Cukai yang bermain mata dalam peredaran Rokok Ilegal ini. Apalagi, banyak laporan yang diterima Menteri Purbaya soal Bea Cukai dilaporkan hanya merazia warung-warung kecil ketimbang membasmi distributornya langsung.
“Jadi kita dukung sekali langkah-langkah pak Menteri Keuangan saat ini. Kita tak mau semua diperlakukan beda, malah tokoh kecil yang terus digencet tapi pemasoknya gak diapain, maka ini harus berlaku adil soal langkah hukum, jika yang ditingkat bawah diraziain, itu cukong juga harus disikat juga kan,” kata Hafiz.
Sementara itu dilansir dari info.com, Menteri Keuangan Purbaya berkomitmen dalam membasmi para cukong yang disebutnya di-back up pihak oknum Bea Cukai itu sendiri.
“Katanya banyak backingnya, backingnya paling orang Bea Cukai juga. Ada juga yang lain-lain, tapi yang jelas akan kita bereskan itu,” kata Purbaya
Menurut Purbaya, pihak Bea Cukai pasti mengetahui siapa saja oknum yang bermain dalam peredaran rokok ilegal. Purbaya akan meminta Bea Cukai di daerah menyetor nama para cukong, untuk kemudian ditindak secara hukum.
“Itu akan me-list, mereka kan tahu ini kan kayak gini kan pasti orang-orang Bea Cukai tau siapa sih cukong-cukongnya. Nanti saya suruh list di setiap daerah siapa cukong-cukongnya. Nanti kalau ada gangguan atau barang masuk dan link ke cukong tersebut, cukongnya kita proses,” ujarnya lagi.
Dalam penanganan terkait rokok ilegal, Purbaya berjanji melakukan penindakan hingga ke level bawah. Ia akan mengandalkan hotline ‘Lapor Pak Purbaya’ untuk memonitor masalah di level terbawah.
“Jadi semua (masyarakat) kirim masukan ke saya. Ini nggak mungkin semuanya ditindak kan. Tapi once beberapa ribu orang ditindak, yang lain saya harapkan nggak mengulangi lagi. Jadi kasih tahu teman-teman Bea Cukai yang di pinggir-pinggir sampai bawah-bawah, saya akan mulai sampai bawah. Hati-hati gitu,” tegas Purbaya.