Sumsel Angkat Kuliner Berbahan Baku Kerbau Rawa Pampangan

Posted on

Sumatera Selatan didorong menjadi sentra kuliner daging kerbau nasional. Khususnya pada jenis kerbau rawa pampangan. Pemanfaatannya sekaligus dapat menggerakkan perekonomian lokal.

“Gerakan mengangkat kuliner berbahan baku kerbau bukan sekadar tren kuliner, melainkan strategi ekonomi berbasis kearifan lokal,” Pejabat Otoritas Veteriner dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel Jafrizal, Selasa (21/10/2025).

Menurutnya, daging kerbau tak kalah pamor dengan sapi. Di tangan masyarakat kreatif dan pecinta cita rasa nusantara, daging kerbau bisa memiliki rasa yang kuat, gurih, dan khas.

“Kerbau rawa pampangan adalah warisan alam dan budaya Sumsel. Hidup di ekosistem rawa lebak yang luas dan alami, kerbau ini tumbuh kuat, tangguh, dan sehat sehingga mampu menghasilkan daging berkualitas tinggi dengan cita rasa yang berbeda dari ternak lain,” katanya.

Jafrizal menilai, kerbau bisa menjadi alternatif bahan baku utama untuk masakan rendang, pindang daging, pindang sumsum dan tulang, soto daging maupun sop buntut.

“Dengan mendorong tren kuliner ini, akan meningkatkan permintaan daging kerbau untuk restoran dan UMKM, otomatis rantai nilai usaha peternakan ikut bergerak. Peternak mulai bergairah, pakan lokal dan padang penggembalaan dimanfaatkan optimal, industri olahan dan kuliner rakyat akan tumbuh, serta wisata kuliner dan agrowisata rawa pun ikut hidup,” jelasnya.

“Bayangkan bila wisatawan datang ke Palembang, bukan hanya untuk pempek, tapi juga untuk mencicipi rendang kerbau pampangan, pindang tulang kerbau, dan soto kerbau khas rawa. Itu bukan mimpi, itu visi yang bisa diwujudkan bila pemda, peternak, dan pelaku kuliner berjalan seirama,” sambungnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *