Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan (Sumsel) naik 116 kejadian. Angka itu meningkat signifikan sepanjang 1-7 November 2025.
Adapun beberapa wilayah terjadi karhutla seperti di Banyuasin, Musi Rawas, Ogan Komering Ilir (OKI), PALI, dan lainnya.
“Pada November ini kasus karhutla mengalami peningkatan, ada 116 kejadian karhutla yang terjadi,” ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman, Minggu (9/11/2025).
Total, jumlah kasus karhutla di Sumsel mencapai 935 kejadian sepanjang 1 Januari-7 November 2025. Sudirman menjelaskan bahwa peningkatan jumlah kebakaran ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya kondisi cuaca panas yang mengakibatkan melimpahnya bahan bakaran.
Selain itu, faktor kebiasaan pembukaan lahan dengan cara membakar juga masih menjadi penyebab utama terjadinya karhutla.
“Total 1 Januari-7 November 2025 sudah ada 935 kejadian karhutla,” katanya.
Dia menyebut, penambahan kejadian karhutla itu terjadi di Banyuasin 12 kejadian, Mura 12 kejadian, PALI 10 kejadian, OKI 9 kejadian, Muara Enim 9 kejadian Ogan Ilir 5 kejadian, dan wilayah lainnya.
Kata dia, upaya pemadaman beberapa hari terakhir dilakukan dengan mengerahkan seluruh helikopter water bombing. Namun, sejak 7 November helikopter yang standby di Sumsel hanya 2 unit (1 unit patroli dan 1 unit water bombing).
Dari jumlah 935 kejadian, wilayah paling banyak terjadi karhutla berada di Ogan Ilir 203 kejadian, OKI 151 kejadian, Muba 142 kejadian, Banyuasin 118 kejadian, Muara Enim 98 kejadian.
Kemudian PALI 95 kejadian, dan Mura 61 kejadian. Wilayah-wilayah ini merupakan daerah yang masuk zona merah karhutla.







