Kasus viral jenazah yang diangkut menggunakan traktor sawit di Kabupaten Tanjabtim, Jambi, akibat kondisi jalan yang rusak parah, mendapat sorotan dari anggota DPR RI dapil Jambi. Peristiwa memilukan itu dinilai sebagai cerminan lemahnya perhatian pemerintah daerah terhadap infrastruktur dasar yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
“Kita sangat prihatin. Ini bukan sekadar kisah viral, tapi bukti nyata bahwa akses jalan di daerah-daerah masih jauh dari layak. Pemerintah daerah harus segera mengusulkan perbaikan ke Kementerian PUPR. DPR RI siap mendukung,” kata Anggota DPR RI Dapil Jambi, Edi Purwanto kepada infoSumbagsel, Senin (10/11/2025)
Anggota Komisi V DPR RI ini menegaskan bahwa kejadian tersebut tidak boleh dianggap sepele. Ia meminta pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret dengan mengajukan usulan perbaikan jalan melalui mekanisme pusat, agar masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan seperti itu.
Menurutnya, infrastruktur jalan merupakan urat nadi perekonomian dan mobilitas masyarakat. Jika akses utama ke desa rusak berat hingga jenazah pun harus dibawa menggunakan traktor sawit, maka hal itu menjadi alarm serius bagi pemerintah daerah dan pusat untuk segera bertindak.
“Jangan tunggu viral dulu baru bergerak. Jalan rusak seperti ini sudah seharusnya masuk prioritas perbaikan. Kita ingin masyarakat pedesaan juga merasakan keadilan pembangunan,” ujar Edi.
Politisi yang juga Ketua PDIP Jambi itu menambahkan agar Pemda melalui Bupati atau Wakil Bupati segera bersikap cepat. Dia meminta Pemda melalui Kepala Daerah bersikap langkah cepat agar perbaikan jalan itu bisa segera dirasakan.
“Minta Bupati usulkan perbaikan jalan itu. Ini kan ada program Dana Inpres, jika anggaran daerah tak mampu dalam perbaikan itu, kita bisa bantu dorong agar Dana Inpres itu segera dikucurkan dalam pembangunan jalan di daerah-daerah terutama terpencil,” terang Edi.
Edi juga merasa prihatin, mengingat Pemda tak mau memanfaatkan peran dewan di Senayan yang bisa membantu dalam mempercepat pembangunan jalan. Apalagi, saat ini bangunan jalan itu sudah sejak lama tidak ada perbaikan.
Tidak hanya itu saja, Edi juga menyampaikan agar pihak Balai bisa mengecek jalan itu mengingat hal tersebut telah menjadi isu publik.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“Kita minta Bupati segera ambil sikap cepat, ini persoalan penting, jika jalan di setiap daerah itu baik, maka tidak ada lagi masyarakat mau berobat tidak kesulitan akibat jalan rusak, lalu akhirnya meregang nyawa, maka ini harus jadi perhatian serius,” pinta Edi.
Sebelumnya, sebuah video yang menunjukkan warga membawa jenazah menggunakan traktor sawit tengah heboh di media sosial. Kejadian menyedihkan itu terjadi di salah satu daerah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Jambi hingga kemudian viral.
Kejadian heboh ini terjadi pada Kamis (6/11) di Jalan Parit Bengkok, Kelurahan Kampung Singkep, Kecamatan Muara Sabak Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi. Jalan milik Pemerintah Daerah Tanjabtim itu terlihat sangat berlumpur dan berkubang hingga tak satupun kendaraan motor atau mobil yang melintas.
Wakil Bupati Tanjung Jabung Timur, Muslimin Tanja telah merespon soal hal ini. Dia juga mengaku bahwa peristiwa viral jenazah terpaksa diangkut menggunakan traktor sawit akibat jalan rusak bukan merupakan jalan utama melainkan jalan alternatif dan memang jarang digunakan oleh masyarakat.
“Sebenarnya jalan itu adalah jalur alternatif. Saat kondisi hujan memang begitu karena memang belum diaspal. Walaupun sudah pernah dilakukan penanganan peningkatan jalan tapi memang belum maksimal. Sementara sebenarnya jalan utamanya via Rano, tetapi karena sekarang sedang ada perbaikan jembatan maka untuk sementara roda empat dialihkan ke jalur itu,” kata Muslimin kepada infoSumbagsel, Sabtu (8/11) lalu.
Muslimin mengatakan jika memang benar jalan rusak itu belum masuk jalan prioritas. Menurut dia, masih ada jalur jembatan yang mana bernama jalur Rano-Kampung Laut yang kondisinya masih cukup baik.
“Tetapi hanya saja kebetulan saat ini ada rehab jembatan di Rano itu, yang memaksa kita gunakan sementara jalur alternatif yang rusak itu. Kami sudah instruksikan untuk mempercepat penyelesaian jembatan yang di Rano ini, agar masyarakat bisa kembali menggunakan jalur itu,” ujar Muslimin.
Perlu diketahui, jenazah yang diangkut menggunakan traktor sawit bernama Hadong berusia 70 tahun. Pria lansia itu disebut tengah mengalami sakit namun batal dibawa ke rumah sakit pada Rabu malam lantaran cuaca hujan lebat disertai petir, Hadong akhirnya tak bisa dirawat ke rumah sakit hingga akhirnya keesokan hari meninggal.







