Pesan Kapolda Babel Saat Pimpin Renungan Nilai Ksatria Bhayangkara

Posted on

Kapolda Bangka Belitung (Babel) Irjen Viktor T Sihombing memimpin Renungan Nilai-Nilai Ksatria Bhayangkara, prosesi sakral di Apel Kasatwil 2025. Viktor menyebut renungan ini dijadikan instropeksi bagi seluruh anggota.

Kegiatan digelar di Taman Bhaypark Polda Babel, Selasa (9/12/2025) malam. Renungan itu diikuti seluruh pejabat utama Polda hingga Kapolres serta Kapolsek jajaran. Prosesi dimulai dengan pembacaan ikrar serta penyalaan api obor yang dipimpin Kapolda diikuti Wakapolda serta para Pejabat Utama dan peserta.

“Renungan suci ini sekaligus ikrar oleh seluruh anggota mulai dari Kapolda, Wakapolda, PJU Polda, Kapolres dan para Kapolsek serta seluruh anggota,” ujar Jenderal Viktor.

“Ini merupakan rangkaian apel Kasatwil kita sebagai bagian daripada instropeksi diri dan merenung dengan apa yang sudah ditinggalkan para pendahulu kita,” sambungnya.

Viktor mengingatkan kepada seluruh anggota agar renungan nilai-nilai ksatria ini bisa dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas ke depan, termasuk dalam penegakan hukum.

“Mudah-mudahan apa yang sudah baik yang diturunkan oleh pendahulu kita bisa kita lanjutkan dalam pelaksanaan tugas menjaga harkamtibmas, penegakan hukum serta perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat,” pesannya.

Pantauan di Taman Bhaypark, memasuki puncak acara Viktor terlihat memimpin pembacaan ikrar Ksatria Bhayangkara.

“Dengan memohon ridho Tuhan Yang Maha Esa, di bawah panji Merah Putih, di hadapan api perjuangan rakyat Indonesia. Kami, Ksatria Bhayangkara, berikrar membangun Polri yang melindungi, Polri yang melayani, Polri yang mengayomi, Polri yang dicintai dan Polri yang dipercaya masyarakat,” kata Viktor saat membacakan ikrar, Rabu malam.

“Demi Tuhan Yang Maha Esa, demi bangsa dan negara, Demi seluruh rakyat Indonesia, demi kehormatan Kepolisian Negara Republik Indonesia, kami berjanji untuk setia pada ikrar kami. Kami tegak, kami siap, kami setia hidup dan jaya Kepolisian Negara Republik Indonesia, hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tutupnya.

Untuk diketahui, Renungan ini dirancang sebagai momen refleksi mendalam, diiringi visual sejarah perjuangan Komjen (Purn) M. Jasin yang ditampilkan pada layar LED sebagai simbol keberanian moral dan keteguhan prinsip.