Jelang Tahun Baru, Penjual Jagung dan Arang di Palembang Diserbu Pembeli

Posted on

Menjelang malam pergantian tahun, penjual jagung dan arang di Palembang, Sumatera Selatan, diserbu pembeli. Pedagang menambah stok untuk memenuhi permintaan yang meningkat.

Salah satu pedagang jagung di Pasar 26 Ilir, Diana (32) mengatakan dirinya harus menambah pasokan hingga berkali-kali lipat khusus untuk momen tahun baru ini. Bahkan, dia sudah menyiapkan stok jagung sebanyak tiga ton.

“Kalau hari biasa mungkin cuma laku 5 karung, tapi untuk tahun baru ini saya pasok sampai 30 karung atau sekitar 3 ton. Sejak jam 3 dini hari kami sudah buka, dan jam 4 subuh pembeli sudah mulai ramai menyerbu,” ungkap Diana saat ditemui di lapaknya, Rabu (30/12/2025)

Diana mengaku sudah berjualan jagung selama 15 tahun. Kata dia, puncak pembeli biasanya terjadi tepat di hari pergantian tahun. Meski harga normal berada di angka Rp 7.000 per kilo, Diana memberikan harga khusus bagi pembeli yang mengambil dalam jumlah banyak.

“Kalau ambil banyak bisa nego Rp 6.000 per kilo. Jagung ini kami ambil langsung dari kebun di daerah Indralaya agar tetap segar,” ungkapnya.

Hal senada dikatakan pedagang jagung lainnya Rudi yang mengatakan bahwa pembeli biasanya ramai menjelang pergantian tahun. Saat pergantian tahun, dia mengaku bisa menghabiskan jagung belasan karung.

“Ramainya pas pergantian tahun. Bisa (terjual) 15 sampai 20 karung,” ujarnya.

Tak hanya jagung yang diserbu pembeli, pedagang arang pun juga kebanjiran pembeli. Sebab, banyak warga yang menggunakan arang untuk membakar jagung dan lainnya. Hal inilah yang dirasakan pengusaha arang Lisyini (57).

Listini mengatakan sudah menggeluti bisnis arang selama 10 tahun. Kata dia, bahan baku arangnya berasal dari limbah somil kayu rempesan papan. Selama momen tahun baru, ia mengaku mengalami peningkatan keuntungan yang cukup signifikan.

“Untuk harga beragam, mulai dari kantong kresek kecil seharga Rp 7.000, karung kecil Rp 15.000, hingga karung besar yang kami jual Rp 42.000,” katanya.

“Momen tahun baru memang selalu menambah keuntungan bagi kami penjual arang karena banyak warga yang ingin merayakan malam pergantian tahun dengan bakar-bakar di rumah,” sambungnya.

Artikel ini ditulis oleh Nadiya dan Desti Wulandari, Peserta Program MagangHub Bersertifikat dari Kemnaker info.com