Marjoni (38), sopir bus BE-7886-CU yang membawa pengantin dan rombongannya di PALI mengungkap penyebab bus terperosok ke badan jalan. Dia terpaksa banting setir karena kondisi jalan yang licin dan menghindari tabrakan dengan truk.
“Ada truk yang melintas dan jalanan yang sempit, saya terpaksa banting setir mengarahkan bus ke pinggir jalan untuk menghindari tabrakan langsung,” kata Marjoni kepada awak media, Selasa (15/4/2025).
Menurut Marjoni, saat itu ia membawa 20 penumpang rombongan pengantin dari Desa Betung Kecamatan Abab hendak menuju ke tempat resepsi pernikahan di Desa Perambatan usai menjemput pengantin wanita di Desa Betung.
Namun saat berada di TKP di jalan Desa Karang Agung Perambatan, dengan kondisi jalan yang licin dan dari arah berlawanan ada truk, Marjoni pun terpaksa mengarahkan bus ke tepi jalan guna menghindari tabrakan.
“Saat itu ada truk yang melintas karena kondisi jalan sempit, saya terpaksa banting setir mengarahkan bus ke pinggir jalan untuk menghindari tabrakan langsung,” ungkapnya.
Namun, kata Marjoni, ternyata hal ini membuat bus hilang kendali dan terperosok hingga nyaris terguling di bahu jalan. Hal itu juga membuat semua penumpang syok termasuk pengantin perempuan.
Meski demikian, Marjoni tetap mengucap syukur karena tidak ada korban jiwa. Marjoni mengatakan jika dirinya tidak segera mengalah ke pinggir jalan, tabrakan dengan truk tersebut tentunya tidak terelakan.
“Jika tidak mengalah ke pinggir, kemungkinan kami akan mengalami kecelakaan adu kambing (kecelakaan),” ungkapnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres PALI AKP Teguh Hidayat mengatakan kecelakaan tunggal terjadi pada Selasa (15/4/2025) sekitar pukul 09.30 WIB. Kecelakaan ini diduga disebabkan oleh kelalaian sopir Marjoni yang mengemudi bus BE-7886-CU karena terlalu menepi saat berkendara.
“Penyebab laka tunggal yang membawa rombongan pengantin itu karena kelalaian sopir bus yang terlalu menepi saat berkendara, sehingga saat berpapasan dengan pengendara lain membuat bus terperosok di bahu jalan,” katanya.