Memasuki musim tanam padi, para petani di Musi Rawas, Sumatera Selatan mulai aktif dalam membasmi hama tikus yang sudah mulai menyerang padi. Salah satu cara yang dilakukan petani untuk membasmi tikus yakni pengemposan atau fumigasi.
Pengemposan sendiri dilakukan dengan cara membakar belerang dan bahan organik seperti rumput ke dalam lubang tikus yang ada di area sawah. Asap hasil pembakaran tersebut akan membunuh hama tikus yang bersembunyi dalam lubang tersebut tanpa merusak tanaman padi.
Salah satu petani padi yang melakukan pengemposan yakni Pratik. Ia mengaku sudah sering melakukan pengemposan di sawah satu hektare miliknya di Desa H Wukirsari, Kecamatan Tugumulyo, Musi Rawas.
Menurut Pratik, saat ini memang sudah memasuki musim tanam sehingga serangan hama tikus sudah mulai sering terjadi sehingga para petani harus aktif membasmi hama agar tanaman padinya aman. Maka dari itu ia pun memilih cara pengemposan untuk membasmi hama tikus di sawah miliknya.
“Ya karena hal ini (pengemposan) sangatlah efektif, kalau memakai cara ini mereka (tikus) langsung mati di dalam lubang itu. Kemudian dengan cara ini, kami tidak susah payah lagi memburunya dan gak harus menghancurkan pematang sawahnya,” katanya, Rabu (16/4/2025).
Pratik menjelaskan hal yang dibutuhkan untuk melakukan pengemposan yakni belerang, rumput, gas LPG lengkap dengan selang regulator, dan korek api.
“Pertama kita cari lubang tikus nya, kemudian kita kasih belerang yang sudah dihaluskan dan lubang tadi disumpal dengan rumput. Terus kita panasin belerang tadi pakai gas LPG dengan selang regulator yang ujungnya sudah kita modifikasi pakai besi untuk ngebakarnya,” jelasnya.
Setelah belerang dipanaskan sekitar 3-5 menit, kata dia, hama tikus yang bersembunyi di lubang tersebut pun akan mati dengan cepat.
“Namun kadang ada beberapa tikus yang nekat keluar dari sumpalan rumput tadi. Tapi biasanya sudah teler dan kaburnya juga tidak jauh, habis itu langsung mati. Cara pembasmian hama ini sangatlah efektif menurut saya,” ungkapnya.
Pratik mengatakan biasanya dia melakukan pengemposan sebanyak 2 kali selama yakni dua minggu setelah padi ditanam dan saat padi akan muncul buah.
“Ini usia padi nya baru 3 minggu dan hama tikus itu sudah aktif nyerangnya. Apalagi di sawah desa tetangga itu sudah ada beberapa yang tanaman padinya rusak dan mati akibat serangan hama tikus ini,” ujarnya.