Aksi Bule Tumpangi KA Babaranjang, MTI Lampung Nilai Berpotensi Disalahgunakan

Posted on

Pembina Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Wilayah Lampung, Aditya Mahatidanar menilai aksi bule tumpangi KA Babaranjang tidak bisa dikatakan kejadian unik. Dia menyatakan aksi WNA ini berpotensi disalahgunakan untuk tujuan yang lebih serius.

Adit menyebutkan peristiwa tersebut harus dijadikan pelajaran untuk PT KAI dalam hal keamanan. Selain itu, dirinya menilai edukasi publik menjadi penting agar masyarakat memahami bahwa tindakan penyusupan adalah tindakan ilegal dan berisiko tinggi.

“Kejadian ini tidak boleh dianggap sebagai insiden unik semata, apalagi direduksi sebagai ‘ulah turis penasaran’. Kita harus melihat ini sebagai alarm atas sistem yang longgar dan berpotensi disalahgunakan untuk tujuan yang lebih serius,” ungkap Dosen Universitas Bandar Lampung, Senin (14/4/2025).

“Bila seorang WNA bisa menyusup tanpa terdeteksi, maka celah ini bisa saja dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan, penyelundupan, atau bahkan ancaman terhadap keselamatan nasional,” lanjut dia.

Dalam konteks transportasi modern, ungkap Zaki, keamanan adalah syarat mutlak. Kejadian seperti ini berpotensi membahayakan tidak hanya individu yang menyusup, tetapi juga operasional dan keselamatan perjalanan kereta secara keseluruhan.

“Di tengah upaya Indonesia membangun citra transportasi publik yang modern, aman, dan profesional, keamanan harus menjadi prioritas utama. KAI sebagai operator tidak hanya dituntut untuk mengangkut barang dan penumpang secara efisien, tetapi juga memastikan bahwa setiap elemen sistem berjalan dalam standar keamanan tertinggi,” imbuhnya.

Sebelumnya, aksi Warga Negara Asing (WNA) ini viral setelah dirinya membuat konten menumpangi kereta Babaranjang dan dibagikan di akun YouTube nya bernama Vagabound.

Dalam video tersebut, Vagabound menyelinap untuk bisa menumpangi Kereta Api Babaranjang dari Lampung menuju Sumatera Selatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *