Gubernur Jambi Al Haris mengakui program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak-anak pelajar di Jambi masih sangat minim. Hal itu karena standar yang diinginkan terlalu tinggi sehingga membuat pelaku usaha enggan beresiko.
“Ya kita tahu bahwa Jambi saat ini masih sangat minim atau sedikit terlambat ya buat program MBG ini terlaksana. Itu kenapa, karena tadi standarnya itu begitu penting sehingga tidak bisa begitu saja ya,” katanya, Sabtu (31/5/2025).
Kesulitan MBG untuk bisa berjalan lancar di Jambi, kata Al Haris, karena standar kualitas dapur yang tinggi oleh petugas dari Badan Gizi Nasional (BGN). Menurutnya, hal ini biasa karena MBG berkaitan dengan kesehatan makanan yang terjaga untuk dibagikan ke anak-anak bangsa.
“Ini kan mesti dijaga oleh petugas BGNnya, mulai dari kesehatannya, kebersihannya, kualitas makannya itu semuanya harus ada standar kesehatannya. Jadi tidak bisa main-main terkadang, pelaku usaha itu yang kesulitan buat bisa mengikutinya,” ujarnya.
Selain karena standar kesehatan yang ketat, masalah keterlambatan program MBG itu karena pihak BGN tidak pernah melibatkan pemerintah daerah. Maka dari itu, Al Haris menyebut demi mempercepat MBG dirinya akan melakukan langkah MoU bersama Bupati dan Wali Kota se Jambi buat mempercepat program MBG itu.
“Ini yang kita upayakan bagaimana kita lakukan percepatan MBG ini. Langkahnya tadi, karena saya sudah hubungi Kepala BGN, jadi kita upayakan percepatan dengan cara MoU bersama bupati dan wali kota agar bisa percepatan MBG ini,” ujarnya.
Bukan hanya itu saja, Al Haris juga berupaya melakukan langkah evaluasi lanjutan untuk mempercepat program itu. Dia ingin pemberian MBG ini diatur skemanya lagi untuk anak TK hingga SMA harus ada aturan pemberiannya agar MBG bisa bermanfaat betul bagi pelajar sekolah.
“Kalau dulu itu kan MBG buat anak TK dibagikan pagi hari, sedangkan pada waktu itu mereka diberikan sarapan dari rumah mereka oleh orang tuanya. Maka anak-anak TK ini ketika diberikan MBG kurang menikmati makanan itu, nah ini yang masuk evaluasi bagi kita,” jelasnya.
Selain pemberian MBG bagi anak TK, MBG bagi pelajar SMK dan SMA juga bakal dievaluasi juga. Evaluasi itu difokuskan untuk anak-anak pelajar sekolah SMA-SMK yang kurang mampu.
Menurut Al Haris, skema pola itu dinilai akan bermanfaat karena akan berdampak berarti jika pemberian MBG ini dilakukan.
“Itu makanya perlu evaluasi-evaluasi lagi untuk program MBG ini. Saya ingin jika dibagikan ke seperempat anak kurang mampu bagi anak SMA-SMK bisa bermanfaat betul kan,” ujarnya.
Langkah skema baru ini nantinya akan dilaporkan lagi oleh Al Haris ke Kepala BGN di Jakarta agar kepentingan MBG bisa bermanfaat. Al Haris mengingkan agar MBG bisa difokuskan ke anak kurang mampu untuk pelajar TK, SD, SMP, dan SMA-SMK di Jambi.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Apalagi, nantinya ada Sekolah Rakyat yang nantinya dibangun di Provinsi Jambi. Menurut Al Haris, Sekolah Rakyat dibangun bertujuan bagi anak-anak kurang mampu.
Jika sudah terlaksana Sekolah Rakyat itu maka MBG juga pastinya bisa berjalan beriringan.
“Karena ini kan sejalan, kalau Sekolah Rakyat selesai dibangun, ini kan akan difokuskan bagi anak jalanan atau putus sekolah atau anak kurang mampu. Nah ini bisa selaras dengan pemberian MBG nantinya, yang pasti kita berupaya bagaimana MBG berjalan lancar baik di Kabupaten dan Kota di Jambi,” ungkapnya.