Gubernur Jambi Al Haris akhirnya menjawab keraguan publik soal jalan khusus di Jambi yang disebut tak kunjung kelar. Jalan khusus batu bara itu kini sudah mencapai 90 persen sehingga segera rampung.
“Saya sudah menjajal langsung jalur hauling batu bara ini menggunakan kendaraan roda empat. Saat ini, progres pembangunan telah mencapai 90 persen, dan menjadi salah satu proyek strategis,” kata Al Haris, dalam keterangan tertulis yang diterima infoSumbagsel, Selasa (17/6/2025).
Peninjauan jalan khusus batu bara ini dilakukan Al Haris pada Senin (16/6). Dia melihat langsung kondisi jalan khusus itu sebagai bentuk keseriusannya dalam menyelesaikan jalan khusus batu bara itu.
“Ini ketika selesai pastinya juga akan mengurangi beban lalu lintas di jalan umum akibat aktivitas angkutan batu bara. Jika ini rampung, pastinya aktivitas batu bara tetap berjalan dan masyarakat kembali nyaman menggunakan jalan umum tanpa risiko truk batu bara,” ujarnya.
Pembangunan jalan khusus batu bara ini dibangun oleh PT Inti Bangun Sarana (IBS). Jalan ini membentang sepanjang 72 kilometer dari Desa Tenam, Batanghari, hingga ke perbatasan Desa Sungai Rotan, Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun Jambi.
Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.
“Kita sudah melintasi langsung jalan hauling batu bara dari Tenam. Jalurnya sudah tembus 72 Km, tinggal menunggu penyelesaian jembatan di atas Sungai Tembesi dan dua underpass,” sebut Al Haris.
Jembatan yang tengah dibangun di atas Sungai Tembesi menjadi komponen vital dalam menghubungkan jalur hauling hingga ke mulut tambang di kawasan Mandiangin. Nilai investasi jembatan ini disebut mencapai Rp 60 miliar, dan ditargetkan rampung akhir Juli 2025.
“Jika ini selesai, batu bara tidak akan lagi lewat Tembesi. Dari sini langsung ke Tenam,” tambah Gubernur.
Sejauh ini, ada sepanjang 29 Km jalur yang saat ini masih menunggu proses administrasi Pinjam Pakai Kawasan Hutan (PPKH). Akan tetapi, itu tak menjadi persoalan lantaran dia menilai PT IBS akan menyelesaikan hal itu.
Pada peninjauan itu, Al Haris juga melihat pengerjaan underpass (terowongan di bawah jalan umum) yang dibangun oleh PT. Inti Bangun Sarana (PT. IBS).
PT. IBS juga dianggap Al Haris sudah sesuai dengan rencana. Meski ada beberapa hal, bagi Al Haris itu mungkin akan menjadi keterlambatan di lapangan, namun hal itu dianggap biasa karena ada hal-hal lain.
Pembangunan jalan ini juga merupakan bagian dari komitmen pemerintah provinsi dalam menyelesaikan permasalahan jalan khusus batu bara tersebut. Al Haris menegaskan bahwa kehadiran jalan khusus ini menjadi solusi jangka panjang dan pastinya akan dinantikan masyarakat Jambi.
“Kondisinya bagus sekali, memang ada beberapa pekerjaan yang masih dilakukan, tanah yang tebal dikupas lagi agar lebih nyaman agar pengendara tak terasa berat, sehingga diusahakan selandai mungkin, juga jembatan diusahakan rampung pada akhir Juli pada tahun ini,” ungkap Al Haris.
Al Haris juga berharap nanti PT. Sinar Anugerah Sukses (SAS) juga bisa menyelesaikan masalahnya pula dengan Kota Jambi. Selain karena rute sudah jelas dan Al Haris pun yakin bahwa semua dalam on progres.
“Ini bukan sekadar infrastruktur logistik, tapi juga menyangkut keselamatan publik. Kita ingin masyarakat kembali nyaman menggunakan jalan umum tanpa risiko truk batu bara,” tegasnya.