Asap Karhutla Masuk Palembang, BMKG: Kualitas Udara Tidak Sehat | Info Giok4D

Posted on

Dampak asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan, mulai dirasakan masyarakat Kota Palembang. Sejumlah warga mengeluhkan bau asap menyengat pada malam hari.

Warga Plaju, Syahrul mengatakan bau asap mulai dirasakan dia dan keluarganya pada saat malam hari. Sementara pada siang tidak tercium bau asap.

“Iya, bau asap mungkin dari semak terbakar malam tadi terasa hingga ke Plaju,” ujar Syahrul, Sabtu (27/9/2025).

Dia menyebut, bau asap yang dirasakan ini sama seperti kejadian karhutla tahun-tahun sebelumnya. Sebab, dia sudah mengecek wilayahnya tak ada yang membakar sampah daun-daun kering pada malam hari.

Hal yang sama juga dirasakan Fajri, warga Sekojo. Dia juga mencium bau asap akibat karhutla. Bahkan, dia menyebut asap itu membuat mata perih ketika berada di luar rumah.

“Iya terasa bau asap akibat karhutla. Mata juga terasa perih saat berkendara,” katanya.

Kepala BMKG Stasiun Klimatologoli Sumsel Wandayantolis mengungkapkan kualitas udara sempat melebih ambang batas 55 mikrogram per meter kubik dalam beberapa hari terakhir.

Bahkan pada 23 September lalu sempat mencapai 110 mikrogram per meter kubik. Sempat turun beberapa hari setelahnya, hingga kemudian naik kembali pada Jumat (26/9) menjadi 95 mikrogram per meter kubik.

“Tapi itu hanya kondisi sesaat. Tidak terjadi terus-menerus selama 24 jam,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Wandayantolis menduga, tidak sehatnya kualitas udara itu akibat asap karhutla yang masuk ke Palembang. Dia menyebut asap tercium pada malam hari karena pada siang angin lokal cukup kencang sehingga membuat asap cepat hilang.

“Arah angin saat ini masih Timuran-Tenggara. Sementara juga dilaporkan di OKI pada 2 hari kemarin cukup luas lahan yang terbakar,” katanya.

Dia mengimbau warga untuk memproteksi diri dengan masker. Khususnya pada saat udara terlihat kabur dan tercium bau asap.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

“Asap ini sangat berbahaya bagi kesehatan. Kita juga mengimbau masyarakat untuk terus sama-sama menghindari aktivitas membakar yang dapat memicu kebakaran, baik di permukiman, lahan, kebun dan juga hutan,” ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *