Baku hantam antar pegawai Dinas PUPR Palembang berinisial U dan D, ternyata dipicu cuitan di media sosial. Usai kejadian itu, korban D melapor ke polisi.
Sekretaris Dinas PUPR Palembang, kata Faisal Riza mengatakan dari pemeriksaan didapat motif sementara terjadinya perkelahian tersebut dikarenakan adanya ketersinggungan antara U dan D di media sosial yang sudah berlangsung sejak Kamis (6/6) lalu, dan berlanjut saling tantang.
“Sementara ini, penyebabnya karena di antara mereka (U dan D) ada ketersinggungan di media sosial sejak Kamis (6/6), kemudian saling ancam, dan terjadilah perkelahian. Tersinggungnya karena ada kalimat yang kasar, menyinggung pihak lain,” katanya saat ditemui wartawan, Rabu (11/6/2025).
Kata dia, usai kejadian itu D melapor ke polisi karena mengalami luka memar di tangan dan pipi. Diketahui, U dan D merupakan petugas PPPK yang baru ini dilantik di BKB beberapa waktu lalu.
“Iya terkait kejadian itu sudah dilaporkan korban ke Polrestabes Palembang, mereka (D dan U) merupakan petugas PPPK yang baru kemarin dilantik di BKB,” ujarnya.
Di hadapan Bhabinkamtibmas Polsek Ilir Timur 2, Faisal menjelaskan jika baku hantam kedua petugas PPPK, U dan D itu benar terjadi pada Selasa (10/6) sekitar pukul 09.00 WIB, di halaman parkir kantor.
“Untuk kejadian dalam video viral itu terjadi kemarin tanggal 10 Juni sekitar pukul 09.00 WI. Berdasarkan perintah Pak Wali Kota dan Kepala Dinas, kita panggil kita mintai keterangan yang kemarin terlibat perkelahian itu,” katanya.
Sementara, terkait kejadian yang sebelumnya disampaikan Kapolsek IT II Kompol M Ismail terjadi pada 3 November 2025, itu merupakan kejadian lain yang juga terjadi di sana dan sudah berakhir damai antara kedua belah pihak.
“Nah kalau yang itu (kejadian tanggal 3 Juni 2025) sepertinya hanya selisih paham saja dan sudah diselesaikan secara kekeluargaan,” ungkapnya.
Dalam hal ini, katanya, setelah pemeriksaan sementara terhadap D dan U, didapat informasi diduga U yang membawa rombongan preman untuk mengeroyok D dalam kejadian itu.
“Iya, terindikasi juga ada pihak luar (rombongan preman) seperti dalam video itu yang ikut terlibat, itu yang kita sayangkan, kenapa ada pihak luar masuk ke lingkungan kantor ikut keributan itu, kita lagi invetarisir mereka ini siapa,” katanya.