Bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan mulia atau Asyhurul Hurum dalam kalender Hijriah. Namun, timbul pertanyaan berapa hari puasa Rajab yang sebaiknya dilaksanakan menurut tuntunan agama?
Kehadirannya sering kali menjadi penanda bagi umat Islam untuk mulai mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadhan. Salah satu amalan yang paling populer dilakukan adalah berpuasa.
Dilansir NU Online, di bulan ketujuh dalam kalender hijriah ini, umat Islam dianjurkan memperbanyak puasa. Berikut adalah ulasan mendalam mengenai berapa hari puasa Rajab, waktu pelaksanaan, serta landasan hukum puasa Rajab agar ibadah menjadi lebih afdhal.
Secara syariat, tidak ada aturan yang menetapkan jumlah hari tertentu untuk berpuasa di bulan Rajab. Berbeda dengan puasa Ramadhan yang wajib dilakukan sebulan penuh.
Puasa Rajab bersifat sunnah sehingga durasinya fleksibel. Menurut buku Fiqh Ibadah karya Syaikh Hasan Ayyub, umat Islam diperbolehkan berpuasa satu hari, tiga hari, tujuh hari, atau bahkan lebih. Selama tidak dilakukan sebulan penuh secara terus-menerus.
Hal ini bertujuan agar ibadah sunnah di bulan Rajab tidak menyerupai kewajiban puasa di bulan Ramadhan. Para ulama memberikan beberapa rekomendasi waktu pelaksanaan puasa Rajab sebagai berikut:
Berdasarkan penjelasan dari laman resmi Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Kementerian Agama RI, puasa di bulan Rajab hukumnya adalah sunnah.
Anjuran ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan keutamaan berpuasa di bulan-bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab).
Dalam kitab “Al-Adzkar” karya Imam Nawawi, dijelaskan bahwa berpuasa di bulan haram adalah hal yang sangat disukai (mustahab).
Meskipun terdapat beberapa hadis mengenai Rajab yang diperdebatkan derajat keshahihannya, secara umum melakukan amal shalih di bulan mulia tetap memiliki landasan yang kuat dalam Islam.
Bagi yang ingin memaksimalkan ibadah, pemilihan waktu yang tepat dapat menambah keberkahan. Ada beberapa pola yang bisa diikuti untuk menentukan berapa hari puasa Rajab yang akan dijalani:
Banyak masyarakat di Indonesia melakukan puasa selama 1 hingga 10 hari pertama bulan Rajab. Hal ini dianggap sebagai bentuk penyambutan bulan mulia dengan penuh semangat.
Puasa ini dilakukan setiap tanggal 13, 14, dan 15 di bulan Hijriah. Menggabungkan niat puasa Rajab dengan puasa Ayyamul Bidh sangat dianjurkan karena mendatangkan pahala yang berlipat ganda.
Mengikuti pola puasa Daud (sehari puasa, sehari tidak) selama bulan Rajab juga merupakan pilihan bagi yang ingin memperbanyak durasi puasa tanpa merasa terlalu berat.
Melaksanakan puasa di bulan ini bukan sekadar menahan lapar dan dahaga. Dalam buku Misteri Bulan Rajab yang ditulis oleh Yusuf Burhanuddin, dijelaskan bahwa bulan ini memiliki berbagai keistimewaan. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh antara lain:
Bulan Rajab merupakan salah satu bulan mulia atau asyhurul hurum yang memiliki kedudukan istimewa dalam tradisi Islam. Menghidupkan bulan ini bukan sekadar menjalankan rutinitas, melainkan sebuah strategi komprehensif untuk mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadhan. Ada tiga urgensi utama yang mendasari pentingnya mengoptimalkan bulan ini.
Rajab berfungsi sebagai momentum pembersihan jiwa. Dalam perjalanan hidup, manusia tentu tidak luput dari khilaf. Bulan ini dipandang sebagai waktu yang sangat tepat untuk memperbanyak istighfar.
Memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu. Proses penyucian hati ini krusial agar saat Ramadhan tiba, batin kita sudah dalam keadaan bersih dan siap menerima pancaran cahaya hidayah secara maksimal.
Melaksanakan puasa sunnah di bulan ini membantu metabolisme tubuh untuk beradaptasi secara bertahap. Dengan membiasakan diri berpuasa sejak dini, kondisi fisik tidak akan terkejut saat harus berpuasa sebulan penuh.
Pola makan yang mulai teratur dan kontrol diri yang dilatih sejak Rajab akan membuat tubuh lebih prima dan bugar ketika memasuki masa wajib di bulan Ramadhan.
Beribadah di bulan ini bertujuan untuk mendapatkan keberkahan waktu. Sebagai salah satu bulan haram, setiap amal kebaikan yang dilakukan diyakini akan mendatangkan ketenangan batin yang mendalam.
Fokus pada ibadah membantu kita menyelaraskan prioritas hidup, sehingga mendatangkan keberkahan tidak hanya dalam urusan spiritual, tetapi juga kelancaran dalam segala urusan duniawi dan pekerjaan sehari-hari.
Hal yang paling utama adalah menjaga konsistensi dan niat yang ikhlas semata-mata karena Allah SWT. Itulah ulasan mendalam mengenai berapa hari puasa Rajab, waktu pelaksanaan. Semoga bermanfaat!
Artikel ini dibuat oleh Annisaa Syafriani, mahasiswa magang prima PTKI Kementerian Agama







