Adeva, bocah 4 tahun asal Pulau Bangka pengidap penyakit kelainan darah meninggal dunia. Adeva menghembuskan nafas terakhir setelah berjuang melawan penyakitnya di rumah sakit Kota Palembang, Sumatera Selatan.
“Innalillahi wa innaillaihi rojiun, Saya sampaikan bela sungkawa dan duka cita yang mendalam atas berpulangnya Ananda Adeva,” ucap Kapolda Bangka Belitung (Babel) Irjen Hendro Pandowo kepada infoSumbagsel, Selasa (20/5/2025).
“Semoga ananda kita mendapat tempat yang baik di sisi-Nya dan Keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran,” sambungnya.
Adeva mengidap penyakit kelainan darah sejak 7 bulan terakhir. Awalnya dirawat di RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, lalu dirujuk ke Palembang. Namun, usai berjuang melawan penyakitnya, Adeva menghembuskan nafas terakhirnya di Palembang.
Diketahui, Adeva sempat membutuhkan darah reshus B negatif. Kemudian ada pendonor asal Jakarta Barat bernama Yunita yang bersedia mendonorkan darahnya. Dalam proses pengambilan darah di PMI Jakarta, Kapolda berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya.
“Pengambilan darah kita kawal, berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya. Agar lebih cepat, kemudian aman, namun takdir berkehendak lain,” ungkap Kapolda.
Kapolda Hendro menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa menghadiri proses pemakaman Adeva di Bangka. Ia sedang berada di Jakarta menghadiri kegiatan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bersama MPR RI.
“Saya mohon maaf tidak bisa hadir di proses pemakaman karena saya sedang di Jakarta,” ujarnya.
Hendro telah meminta jajaran mengawal proses pemakaman. Pantauan di TPU, sejumlah pejabat utama hadir dalam proses pemakaman, termasuk Kabid Humas Kombes Fauzan Sukmawansyah.
“Saya sudah perintahkan Kabid Dokkes bantu ambulans, Dir Lantas bantu pengawalan dan Kapolres setempat bantu pemakaman, tenda dan kursi,” tambahnya.