Bolehkah Puasa Akhir dan Awal Tahun Dalam Islam? Ini Hukum Mengerjakannya

Posted on

Puasa termasuk ibadah sunnah yang boleh dikerjakan pada hari-hari tertentu selain Ramadan. Namun, apakah boleh puasa akhir dan awal tahun dalam penanggalan Islam atau Hijriah?

Akhir tahun Hijriah yakni bulan Dzulhijjah. Sedangkan awal tahunnya bulan Muharram. Keduanya merupakan bagian dari empat bulan yang dimuliakan Allah SWT yang dikenal dengan bulan haram. Berpuasa di bulan haram sangat dianjurkan terutama pada tanggal-tanggal yang disunnahkan.

Puasa awal dan akhir tahun dalam Islam memiliki pertentangan. Ada yang membolehkan, ada juga yang tidak. Berikut penjelasan lengkap yang dihimpun infoSumbagsel di bawah ini.

Perdebatan mengenai hukum puasa akhir dan awal tahun dalam Islam muncul karena salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA. Berikut ini bunyinya;

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA dengan status marfu’, ‘Orang yang puasa di hari terakhir bulan Dzulhijjah dan hari pertama bulan Muharram maka sungguh ia telah mengakhiri tahun yang telah lewat dan mengawali tahun yang datang dengan puasa, di mana puasa itu Allah jadikan untuknya sebagai pelebur (dosa) 50 tahun.

Berdasarkan buku Bid’ah Bid’ah yang Dianggap Sunnah karya Muhammad ‘Abdussalam Khadr Asy-Syaqiry, terdapat dua perawi yang pendusta dalam rantai sanad hadis tersebut Alhasil hadisnya lemah dan tidak bisa dijadikan dalil. Ini merupakan pendapat dari Al-Fattaniy dalam kitab Tadzkiratul Maudhu’at.

Melansir laman NU Online, kesunnahan berpuasa di akhir tahun mendapatkan legalitas berdasarkan hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imran bin Al-Husain RA. Berikut ini bunyinya:

Dari Nabi SAW bahwa ada orang bertanya kepada beliau, atau beliau bertanya kepada seseorang, sementara Imran mendengarnya. Lalu Rasulullah bersabda: Wahai abu fulan, apakah kamu puasa akhir bulan (Sya’ban) ini?’-Abu An-Nu’man berkata, ‘Saya duga maksudnya adalah bulan itu.’ As-Shalt bin Muhammad berkata: Maksud dugaan An-Nu’man adalah bulan Ramadan.-Orang yang ditanya oleh Nabi SAW menjawab: Tidak wahai Rasulullah. Nabi SAW menyambungnya: Apabila kamu tidak puasa, maka puasalah dua hari (sebagai gantinya). As-Shalt tidak mengatakan redaksi: Saya menduganya itu adalah bulan Ramadan,” (HR Bukhari).

Secara sekilas, makna hadis ini menunjukkan kesunnahan untuk membiasakan berpuasa di akhir bulan. Namun, menurut Az-Zain bin Al-Munir, Imam Bukhari memasukkan hadis tersebut dalam bab Puasa di Akhir Bulan. Ini menunjukkan bahwa kesunnahan membiasakan puasa akhir bulan tidak hanya berlaku pada Syaban, tetapi juga bulan lainnya.

Dalam rangka muhasabah atau memperbaiki diri, berpuasa menjadi salah satu jalan mendekatkan diri kepada Allah. Melihat niat yang ditujukkan untuk puasa sunnah, berpuasa di akhir tahun diperbolehkan. Hal ini untuk menghindari melakukan ibadah yang tidak sesuai dalil.

Lebih baiknya, mengambil langkah mudah bagi yang ingin berpuasa di akhir tahun dengan niat yang dibolehkan. Misalnya, jika akhir tahun Hijriah jatuh pada hari Senin atau Kamis, umat muslim dapat menjalankan puasa dengan niat puasa Senin Kamis sekaligus puasa akhir bulan.

Masih melansir NU Online, kesunnahan puasa awal tahun merujuk pada hadis tentang anjuran berpuasa dalam hari-hari bulan Muharram, sebagaimana berbunyi:

Orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram, maka dengan puasa per harinya ia mendapatkan (pahala puasa) 30 hari,” (HR At-Thabarani dalam Al-Mu’jamus Saghir).”

Status sanad hadis ini menuai masalah karena ada yang menilainya dhaif karena perawi Al-Haitsam bin Habib dianggap dhaif oleh Az-Zahabi. Sedangkan, bagi Ibnu Hibban, ia perawi tsiqah (terpercaya). Penilaian Ibnu Hibban ini diperkuat oleh Al-Mundziri dalam kitab At-Taghrib wat Tarhib dan Nurrudin Al-Haitsami dalam Majma’uz Zawait. Mereka mengatakan tidak menemukan kritikus hadis yang menganggam lemah Al-Haitsam bin Habib selain Adz-Dzahabi.

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa berpuasa awal tahun dengan maksud melakukan puasa pada hari-hari di bulan Muharram adalah sunnah dan pahalanya sangat besar. Hal ini kembali lagi pada niat mengerjakannya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Wallahu’alam bissawab.

Itulah penjelasna boleh tidaknya puasa akhir dan awal tahun dalam Islam. Semoga terjawab, ya.

Hukum Puasa Akhir Tahun Dalam Islam

Hukum Puasa di Awal Tahun Baru Dalam Islam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *