Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) bersama Pertamina Patra Niaga Sumbagsel melakukan pengecekan di sejumlah SPBU di Kota Jambi. Pengecekan itu memastikan penyaluran dan stok BBM aman jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026.
Pengecekan itu dilakukan di dua SPBU, Nusa Indah dan Bagan Pete, pada Selasa (9/12/2025) siang. Dua SPBU itu dipilih berdasarkan sampel yang berada di dalam Kota Jambi dan di jalan lintas.
“Kita dari BPH Migas bersama Pertamina Patra Niaga dan Pemerintah Kota Jambi, tujuannya kita mengecek stok BBM jelang Nataru. Setelah dicek bahwa stok kita aman,” kata anggota Komite BPH Migas, Hasbi Anshory, Selasa (9/12/2025).
Dalam pengecekan tersebut, petugas turut melakukan tera ulang BBM dari SPBU. Petugas melakukan pengujian kualitas BBM. Pengujian menjadi upaya mendeteksi potensi penyimpangan takaran BBM.
“Kita uji sampel BBM bersubsidi. Kita mengecek tera BBM, kita cek kamera CCTV-nya, bahwa ini sesuai prosedur. Tidak ada penyimpangan yang kita temui,” jelas Hasbi yang juga Anggota DPR RI Dapil Jambi itu.
Dalam pengecekan, petugas juga memastikan barcode yang dimiliki pengendara sesuai dengan nomor pelat yang tercantum. Apabila ada penyelewengan, Pertamina mendukung upaya penegakan hukum.
“Kalau dari kami sudah menyosialisasikan bahwa barcode yang dimiliki sesuai dengan pelat nomornya. Selama konsumen membawa barcode yang sesuai kami akan melayani. Nah, di luar itu, aparat penegak hukum setelah itu apabila ada penyelewengan,” kata Sales Area Manager Pertamina Patra Niaga Jambi, Choirul.
Choirul menambahkan bahwa ketahanan stok BBM berbagai jenis berbagai jenis di Jambi berada dalam level aman, baik menjelang hingga berakhirnya masa Nataru 2026.
“Kalau stok kita sudah meningkatkan ketahanan stok. Untuk Jambi ini, ketahanan stoknya untuk produk subsidinya itu 5 hari. Bukan berarti selama 5 hari akan habis, tapi secara kontinu akan terus dikirim melalui kapal kami,” ujarnya.
“Jumlahnya di Jambi saat ini tadi pagi sekitar 5.000 KL, untuk solar. Rata-rata kami itu untuk (kebutuhan) per hari 900 KL. Untuk Pertalite tadi pagi sekitar 4.900 KL, untuk (kebutuhan) per hari 1.100-1.200 KL. Jadi, kurang lebih sampai tahan 5 hari,” sambungnya.
Dengan adanya momen Nataru, kata Choirul, stok ketahanan BBM akan mengalami peningkatan dari hari biasanya. Kesiapan stok ini disesuaikan dengan prediksi kenaikan konsumsi BBM yang bakal terjadi di masa libur Nataru 2026.
“Kita perkiraan peningkatan 6 persen, melihat perbandingan tahun sebelumnya. Untuk solar biasanya menurun, karena kegiatan angkutan mulai dibatasi,” terangnya.







