Rafflesia Arnoldi berdiameter 80 sentimeter tumbuh di jalan liku sembilan Desa Tabah Mutung, Kecamatan Tabah Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu. Tak hanya tumbuh, tanaman hutan tropis di Pulau Sumatera itu juga mekar dan menyita perhatian banyak orang.
Salah satu warga Bengkulu, Edo mengatakan dirinya takjub saat melihat bunga tersebut. Apalagi bunga langka itu tumbuh dan mekar di pinggir jalan.
“Lokasinya ada di jalan liku sembilan, jadi seperti gak umum. Kan biasanya ada di hutan kota, tapi ini bisa dilihat oleh banyak orang tanpa harus izin khusus, ataupun bayar tiket masuk,” kata Edo, Minggu (28/9/2025).
Edo mengatakan, kabar keberadaan bunga tersebut menyebar dari mulut ke mulut. Karena penasaran, dia pun datang ke lokasi bersama dengan keluarganya.
“Dan saat melintas di jalan liku sembilan itu, ada tulisan ‘bunga raflesia mekar’. Kami penasaran, dan kami melihatnya langsung,” kata dia.
Menurutnya, bentuk bunga tersebut mirip seperti Raflessia Arnoldi pada umumnya.
“Dan saat didekati, bunga itu memang tidak wangi seperti bunga lain. Bunganya cantik dan nampaknya mekar sempurna,” jelasnya.
Sementara itu, kelompok pencinta bunga langka, Irfan mengatakan, di kawasan jalan liku sembilan merupakan lokasi habitat bunga bangkai Rafflesia Arnoldi. Banyak warga atau pengunjung yang datang untuk melihat langsung bunga tersebut yang sedang mekar.
Namun agar tidak dirusak, maka warga sekitar membuat pagar pembatas khusus. Alasannya agar tidak disentuh oleh pengunjung.
“Kami informasikan kepada pencinta bunga Rafflesia saat ini sedang mekar sempurna. Siapa yang ingin melihat silahkan datang, tapi jangan merusaknya,” kata Irfan.
Irfan menjelaskan, bunga Raflesia Arnoldi ini memiliki diameter lebih kurang 80 centimeter lebih besar dari yang biasanya, dan saat ini telah mekar dengan sempurna.
“Diameternya sekitar 80 centimeter, biasanya akan mekar selama satu minggu. Bagi yang ingin berfoto, silahkan datang, nanti akan kita dampingi ke lokasi,” jelas Irfan.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Irfan mengungkapkan, dalam tahun ini sudah empat kali bunga yang menjadi ikon provinsi Bengkulu mekar di kawasan ini.
Dilansir infoEdu, Rafflesia termasuk dalam famili Rafflesiaceae yang tumbuhnya atau tubuhnya berupa bunga muncul pada batang tumbuhan lain atau inang sebagai tempat menempelnya yaitu anggur hutan atau nama ilmiahnya Tetrastigma dari famili Vitaceae atau keluarga anggur.
Selain itu ada yang menyebutnya sebagai Puspa Nusa dan sering salah kaprah dengan bunga bangkai dari nama ilmiah Ammorphophallus titanium (famili Araceae atau keluarga keladi). Hal ini karena sebutan spontan masyarakat lokal dari asal bau bunganya yang seperti bangkai tikus atau bau busuk.
Ciri-ciri bunga Rafflesia yaitu hanya bunga yang menempel di batang tumbuhan merambat. Diameter bunganya bisa mencapai 100 cm lebarnya (kasus R arnoldii) dengan mahkota umumnya 5 helai yang disebut sebagai helai perigon.
Bagian helai yang di dalam sebagai diafragma dan tabungnya sebagai ramenta. Bagian diafragma disebut prosesi dan bagian tengah dalam bunga disebut cakram. Bagian bawah cakram ini terdapat kantung serbuksari sebagai organ jantan yang akan membuahi bila ada bunga Rafflesia yang bagian bawah cakramnya berorgan betina atau berkepala putik untuk menghasilkan biji.
Bunga pada Rafflesia berumah satu sehingga dalam suatu kumpulan bunga semuanya berorgan jantan dan pada kumpulan bunga Rafflesia yang berbeda tempat hanya berorgan betina semua, sehingga penyerbukannya terjadi melalui tikus, lalat atau penyerbuk lainnya. Jadi belum pernah ada informasi bila dalam satu bunga terdapat organ jantan dan betina atau hermafrodit.
Siklus hidup Rafflesia di dalam Tetrastigma bahkan bisa mencapai 5 tahun untuk membentuk knop atau kuncup bunganya dan kemudian mekar selama 2 hingga 5 hari saja. Tingkat kematian atau mortalitasnya juga tinggi saat kuncup, 80 sampai 100 persen. Ancaman juga datang dari hama serangga serta jamur busuk bila kondisinya sangat lembap atau kering karena panas.
