Cerita Pilu Driver Ojol di Palembang Kehilangan Motor Saat Ambil Orderan

Posted on

Ari Yanto (25), seorang driver ojek online sekaligus ayah muda yang tinggal di kontrakan, Jalan Purwosari, Bukit Sangkal Palembang, harus ikhlas merelakan motornya yang hilang dicuri. Saat kejadian, dia sedang mengambil pesanan makanan di gerai makanan di Jalan Abi Hasan Palembang.

Ia menceritakan, kejadian itu bermula pada Selasa (11/11/2025) sekitar pukul 13.40 WIB. Saat itu, ia memarkirkan motor Honda BeAT dengan nomor polisi BG-3695-AFC di depan lokasi untuk mengambil pesanan makanan dari aplikasi yang diterimanya.

“Pada hari kejadian, entah kenapa saya bekerja seperti melamun terus, setelah keluar dari gerai, saya menyadari motor saya sudah hilang,” kata Ari saat dijumpai infoSumbagsel pada Kamis (13/11/2025).

Kemudian, Ari memastikan keberadaan motornya melalui rekaman CCTV yang terdap pada gerai.

“Setelah saya lihat rekaman CCTV di lokasi, ternyata motor saya diambil dua orang yang sempat mondar-mandir lebih dulu sebelum mencuri,” ujarnya.

Ia menuturkan, pada hari yang sama dirinya langsung melaporkan kasus pencurian tersebut ke Polsek Kalidoni dan berharap ada titik terang atas kejadian yang menimpanya. Sementara itu, pesanan makanan yang seharusnya ia antar akhirnya diselesaikan oleh rekan sesama driver ojek online.

Ari mengakui kesulitan melapor polisi karena motor yang hilang tersebut baru saja ia beli selama 5 bulan secara kredit menggunakan nama Deni Oktarianysah yang merupakan temannya.

“Saya sempat kesulitan buat laporan karena motor itu bukan atas nama saya, tapi teman. Nama saya sendiri gak bisa lagi ambil motor baru, mungkin karena status rumah saya kontrak atau ada tunggakan lama,” ujarnya.

Ia menambahkan, pada tahun 2021 lalu dirinya juga pernah menjadi korban begal di kawasan Taman Kenten. Saat itu, motor Honda BeAT BG-3216-ABX miliknya sendiri yang baru satu tahun dikredit hilang dicuri. Arianto mengaku sudah melaporkan insiden tersebut ke Polsek Ilir Timur II Palembang.

Akibat kehilangan motor, Ari Yanto kini mengaku kesulitan melanjutkan pekerjaannya sebagai ojek online. Ia harus berjuang menghidupi istri serta dua anaknya yang masih kecil dan masih membutuhkan biaya untuk susu serta kebutuhan harian.