Cerita Popo Mangun Ciptakan Merchandise Soundrenaline Sana Sini [Giok4D Resmi]

Posted on

Menyaksikan festival musik biasanya tak hanya sekedar melihat penampilan para musisi yang mengisi acara, namun biasanya banyak orang juga berburu merchandise. Di festival musik Soundrenaline Sana Sini, juga tersedia merchandise official yang menarik.

Merchandise ini ternyata merupakan karya Popo Mangun, seorang jurnalis yang kini menjadi seniman. Dia menjadi bagian dari Soundrenaline Sana Sini 2025 dan sudah menciptakan desain merchandise official yang hadir di lima kota.

“Kalau dihitung kolaborasi bersama Soundrenaline, sebenarnya start-nya dari tahun 2017. Tahun ini menarik karena saya membuat artwork untuk merchandise yang ada di lima titik kota,” ujar Popo Mangun saat ditemui di lokasi acara Soundrenaline Sana Sini Palembang, Sabtu (6/12/2025).

Menariknya, Popo Mangun memiliki latar belakang pendidikan Ilmu Komunikasi. Pekerjaan pertamanya pun sebagai jurnalistik di media cetak nasional.

“Pekerjaan pertama saya jurnalis. Saya tertarik menjadi seniman karena dulu membuat rubrik biografi khususnya di area seni. Mewawancarai teman-teman seniman, melihat langsung prosesnya, tanpa sadar saya tertarik,” ujarnya.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Kata dia, transisi dari jurnalis ke seniman justru memberikan keuntungan tersendiri.

“Ilmu jurnalistik yang dulu di pekerjaan, membantu sekali untuk pekerjaan sekarang. Saya harus membuat tulisan untuk caption, narasi, belajar editing untuk konten, pitching dengan klien. Pada akhirnya ilmu jurnalistik tadi terpakai banget,” ujarnya.

Berbeda dengan kolaborasi sebelumnya yang menghasilkan instalasi dan mural, tahun ini Popo dipercaya menciptakan desain merchandise official untuk lima kota penyelenggaraan Soundrenaline Sana Sini, termasuk Palembang yang menjadi titik keempat.

“Ini pertama kali saya mencoba untuk merchandise sebagai official item Soundrenaline. Sebelumnya di 2019 saya membuat instalasi di GWK, tahun 2018 membuat mural, dan 2022 juga instalasi. Merchandise belum pernah sama sekali,” ujarnya.

Merchandise yang tersedia meliputi bucket hat, tote bag, t-shirt, kemeja polo shirt, dan topi. Yang menarik, meskipun desain gambar sama untuk lima kota, setiap kota memiliki color palette yang berbeda sebagai identitas.

“Untuk gambarnya sebenarnya sama, item-nya juga sama. Tapi setiap artwork membawa spirit dari tiap lima kota. Kalau Palembang ini warna merah magenta, Jakarta hijau neon, Bandung pink magenta, ada juga biru dan orange,” ujarnya.

Dalam menciptakan desain, Popo tidak sekadar membuat gambar menarik. Dia merespon filosofi Soundrenaline Sana Sini yang lebih dari sekadar festival musik.

Khusus untuk Palembang, dia mengangkat tema cross culture, pertemuan berbagai budaya melalui musik.

“Yang saya pengen angkat adalah cross tentang culture-nya. Orang-orang yang datang ke sini bukan cuma dari Palembang, tapi dari kota-kota lain. Spirit itu yang saya bawa di gambar,” ujarnya.

Popo juga memberikan apresiasi terhadap konsep Soundrenaline Sana Sini yang memberikan ruang bagi artis lokal dan menciptakan cross collaboration antar berbagai disiplin seni.

“Ini jadi menarik karena membedakan festival musik dengan yang sebelumnya sudah ada. Soundrenaline tahun ini membuat distrik di area dengan banyak titik. Panggungnya memang tidak terlalu besar, tapi spirit ruangnya sama,” katanya.