Tiga pelaku begal sadis lukai emak-emak di Palembang, Sumatera Selatan, sudah ditahan dan ditetapkan tersangka pencurian dengan kekerasan (Curas). Dua dari ketiga pelaku ditembak polisi.
Diketahui, para pelaku adalah Muhammad Iqbal Saputra (30), warga Jalan Jepang Perumahan Griya Mulya 1, Kelurahan Srimulya, Kecamatan, Sematang Borang. Lalu Oktavia alias Okta (24) warga Jalan Bukit Baru 1, Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan Ilir Barat 1, dan Rm Afrizani (25), warga Jalan Pangeran Antasari,14 Ilir Pasar Kentut, Palembang.
Sementara, dua pelaku, Okta dan Iqbal, nampak meringis kesakitan saat diamankan polisi usai ditangkap dan ditembak, videonya pun beredar viral di media sosial. Ada yang meringis kesakitan saat mendapat perawatan medis di rumah sakit dan ada yang meringis saat diinterogasi dalam mobil petugas.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Nandang Mukmin Wijaya mengatakan, penangkapan disertai tindakan tegas terukur itu bermula dari adanya laporan aksi begal bersenjata tajam yang dilakukan pelaku terhadap sejumlah korban emak-emak di Palembang.
“Dari laporan-laporan tersebut kemudian dilakukan penyelidikan oleh tim gabungan Polrestabes Palembang di-backup Jatanras Polda Sumsel untuk melakukan pengungkapan,” kata Nandang, Jumat (10/10/2025).
Saat penyelidikan berlangsung, katanya, semula polisi awalnya mendapat informasi bahwa pelaku begal terhadap emak-emak itu yakni Iqbal dan Okta. Selanjutnya, pada Rabu (8/10), didapat informasi Okta sedang bersembunyi di rumah kekasihnya di Jalan Bening Sari, Kelurahan dan Kecamatan Kemuning, Palembang.
“Setelah mendapat informasi tersebut, anggota kemudian melakukan penggerebekan di kediaman kekasih pelaku (Okta) ini, lalu pelaku langsung diamankan dan diinterogasi,” katanya.
Akan tetapi, saat akan diamankan petugas dan hendak dibawa ke kantor polisi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, Okta disebut mencoba melawan petugas sehingga petugas terpaksa menembaknya di bagian kaki.
“Karena pada saat diamankan pelaku tersebut melakukan perlawanan dan tidak kooperatif maka diberikan tindakan tegas dan terukur berupa tembakan ke arah kaki pelaku oleh tim gabungan,” katanya.
Usai diinterogasi, Okta akhirnya buka suara dan mengakui bahwa saat kejadian itu perannya sebagai eksekutor sementara Iqbal sebagai joki motor yang memboncengnya.
“Bahwa peran tersangka MIS (Iqbal) sebagai pengendara motor dan tersangka OK (Okta) sebagai eksekutor pada kejadian di jalan Mayor Salim dan Sukarami,” katanya.
Dari situ, katanya, polisi kemudian bergerak mencari keberadaan Iqbal. Selanjutnya didapat informasi bahwa Iqbal sudah kabur dan bersembunyi di wilayah Kabupaten Muara Enim.
“Setelah mendapat informasi tersebut tim gabungan langsung bergerak mengejar tersangka MIS di Muara Enim. Setelah melakukan hunting lalu didapati kendaraan Calya Hitam diketahui bahwa tersangka MIS berada di mobil tersebut,” katanya.
Saat proses penangkapan berlangsung, katanya, terjadi kejar-kejaran hingga akhirnya kendaraan tersebut dapat dikepung lalu diberhentikan oleh petugas. Nahasnya, saat akan diamankan Iqbal pun mencoba melawan petugas sehingga ia juga terpaksa ditembak di kaki.
“Pada saat diamankan pelaku MIS melakukan perlawanan dan tidak kooperatif maka diberikan tindakan tegas dan terukur berupa tembakan ke arah kaki pelaku oleh tim gabungan,” katanya.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Tak sampai di situ, berdasarkan interogasi petugas terhadap Iqbal, ternyata ia juga merupakan pelaku begal terhadap seorang emak-emak di Jalan Sultan M Mansyur, Kecamatan Ilir Barat 1, bersama pelaku Rm Afrizani alias Reza.
“Setelah mendapat informasi dari tersangka MIS tim langsung bergerak ke daerah Sukabangun Palembang pada tanggal yang sama untuk mengamankan 1 lagi pelaku (Reza) yang terlibat pembegalan di Jalan Sultan Muhamad Mansyur,” katanya.
Tepatnya sekitar pukul 08.00 WIB, di Jalan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Reza pun berhasil ditangkap tanpa perlawanan oleh petugas.
“Selanjutnya ketiga pelaku dibawa ke Polrestabes Palembang untuk dilakukan pemeriksaan dan diproses hukum lebih lanjut,” jelasnya.