Detik-detik Asril Tewas Dirampok lalu Jasadnya Dibakar dalam Tronton

Posted on

Sopir asal Kaupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), bernama Asril Wahyudi, yang ditemukan tewas terpanggang dalam tronton ternyata korban perampokan. Dalam kasus ini, polisi telah menahan tiga dari empat pelaku pembunuhan.

Adapun tiga pelaku yang ditangkap yakni Adam Saputra (28), Redho Saputra alias Edo (24), Agung Sanjaya (25). Sementara pelaku IS masih dalam daftar pengejaran orang (DPO). Dari hasil pemeriksaan polisi, ternyata sebelum dibakar, Asril dirampok dan dibunuh terlebih dahulu.

Kapolres OI AKBP Bagus Suryo mengatakan, sebelum terjadinya pembunuhan tersebut, tepatnya pada Senin (6/10) sekitar pukul 08.00 WIB, pelaku Agung Sanjaya (AS) mendapat telepon dari saksi P (mandor proyek) dengan maksud tujuan agar AS menjadi pekerja bangunan di proyek pembangunan jembatan di Desa Tanah Abang, Kecamatan Muara Kuang.

“Kemudian, saksi P disebut menyuruh AS untuk mengajak enam orang dan AS mengajak temannya yaitu, RS, A, dan IS (DPO),” kata Bagus saat konfrensi pers di Polda Sumsel, Senin (20/10/2025).

Selain itu, lanjutnya, saksi P juga menyuruh Agung untuk menuju ke lokasi proyek dengan menumpang tronton pembawa besi proyek dengan cara saksi P memberikan nomor telepon korban.

“Pada Sabtu, 1 Oktober 2025 pelaku AS sudah berteleponan dengan korban untuk berjanjian bertemuan dan pelaku RS. Pelaku RS, A dan IS ( DPO ) menunggu di rumah pelaku AS. Dan pada Minggu, 12 Oktober 2025 sekitar pukul 01.00 WIB tronton yang dibawa korban tiba di Desa Ketiau, Kecamatan Lubuk Keliat, Ogan Ilir dan kemudian pelaku AS, RS, A dan IS (DPO) menumpang mobil tronton yang dikendarai oleh korban,” terangnya.

Selanjutnya, sekitar pukul 05.00 WIB, tronton yang dikendarai korban sampai di lokasi proyek. Kemudian Agung, Adam, Edo dan (RS) dan IS (DPO) sekedar melihat-lihat di lokasi proyek sambil mencari penginapan, sedangkan korban tidur di dalam mobil tronton sambil menunggu membongkar muatan.

“Kemudian, pada Minggu 12 Oktober, pelaku AS, RS, A dan IS (DPO) saat mereka belum mulai bekerja mereka berniat mau pulang karena tidak sesuai dengan dijanjkan,” katanya.

Sekitar pukul 18.00 WIB saat di mess proyek, pelaku IS bilang ke Agung, Edo dan Adam agar sama-sama melakukan pemalakan sejumlah uang ke korban.

“Pelaku IS ini ada berkata ‘ayo kita minat uang ke sopir itu, kalau dia tidak mau memberi kita ambil HP-nya’ saat itu pelaku AS berkata ‘jangan dipintain uang, kalau kalian mintain uang merusak nama saya’ lalu dijawab IS ‘kalau kamu nggak mau biar kami saja’ dan obrolan itu pun berakhir,” katanya.

Para pelaku lalu pulang dari lokasi dengan berjalan kaki dan mencari mobil tumpangan namun tak ada. Sekitar 30 menit menunggu, tiba-tiba melintas tronton yang dikendarai korban.

“Para pelaku langsung menyetopinnya untuk menumpang. Oleh karena korban sudah kenal, korban mengajak keempat pelaku tersebut dengan cara, pelaku AS duduk di belakang sopir yang mengendarai mobil, sebelah sopir A kemudian IS (DPO) dan RS,” katanya.

Setiba laju mobil di tanjakan Desa Betung I, Kecamatan Lubuk Keliat Kabupaten Ogan Ilir, sekitar pukul 23.30 WIB, tiba-tiba Agung langsung melepaskan jaketnya langsung membalutkan ke leher korban dengan kuat serta (mencekik) hingga membuat tronton itu berhenti sekitar 5 menit.

“Setelah korban tak sadarkan diri, pelaku A (Adam) langsung pindah duduk ke sopir dan langsung membawa mobil tronton tersebut ke jalan kebun tebu. Setelah dipastikan korban meninggal dunia, kemudian IS (DPO) menjatuhkan korban ke bawa dan pelaku RS duduk di samping A yang mengendarai mobil. Di TKP mobil itu lalu mati,” katanya.

Saat truk itu mati, Agung mengambil uang Rp 214 ribu di saku celana korban. Selanjutnya, keempat pelaku langsung turun dari mobil dan Agung bilang ke pelaku lain untuk membakar tronton tersebut.

“Mendengar perkataan AS pelaku IS bersama lalu mengambil minyak solar di tronton tersebut dengan diwadai botol. Setelah itu pelaku AS menyiramkan minyak solar tersebut di dalam mobil tronton dan ke tubuh korban yang sudah meninggal dunia. Lalu AS meminta korek apì dengan RS, kemudian AS langsung membakar mobil dan korban,” jelasnya.

Setelah itu, para pelaku langsung pergi melarikan diri dengan cara berjalan kaki dan masuk ke kebun tebu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *