Dinas Kesehatan Sumatera Selatan telah mendapat informasi dugaan puluhan siswa keracunan usai menyantap makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan.
“Iya laporannya cukup banyak yang diduga keracunan. Tapi, ini sudah ditindaklanjuti dengan pemberian pelayanan kesehatan. Kita sudah menyampaikan kepada Dinkes PALI, jika siswa yang terdampak harus mendapat perawatan,” ujar Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sumsel Deddy Irawan, Senin (5/5/2025).
Pihaknya juga telah menjalankan prosedur terhadap kejadian tersebut dengan mengambil sejumlah sampel yang dimakan para siswa.
“Sampel dari makanan, kemudian jika ada muntahan juga harus diambil. Lalu sampel makanan di SPPG (satuan pelayanan pemenuhan gizi) atau di dapur juga diperiksa untuk memastikan penyebab dugaan keracunan,” katanya.
Dia menyebut, langkah itu sudah dilakukan tim yang ada di Dinkes PALI. Pemeriksaan terhadap dugaan keracunan akan dilakukan di laboratorium di Palembang.
“Sudah dijalankan upaya itu, nanti pemeriksaan akan dilakukan di laboratorium di Palembang. Hasil keluarnya mungkin bisa 5 harian untuk tahu hasilnya,” katanya.
Untuk pelaksanaan MBG hari berikutnya, pihaknya belum bisa bisa memberi rekomendasi apakah disetop atau dilanjutkan.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
“Kita di Dinkes hanya terkait higienitas dan pelayanan kesehatan, untuk penghentian program MBG di PALI harus berkoordinasi dengan BGN (Badan Gizi Nasional). Kita tidak bisa memberi rekomendasi,” tukasnya.