Dukun Cabul di Palembang Tipu Daya Korban hingga Hamil

Posted on

Polisi menangkap seorang dukun cabul, di Palembang, Sumatera Selatan, bernama Doni (58). Pria yang mengaku sebagai “orang pintar” tersebut menipudaya korban SA (20) dengan dibius hingga disetubuhi.

Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono mengatakan peristiwa di Kecamatan Sukarami, Palembang ini pertama kali terjadi pada Sabtu (17/8/2024) sekitar pukul 14.00 WIB.

“Telah datang seorang pelapor SA yang melapor atas perbuatan cabul yang dilakukan (tersangka Doni). Korban disetubuhi dalam keadaan tak sadarkan diri,” ungkapnya, Kamis (17/4/2025).

Harryo menjelaskan, tersangka mengaku dapat memberikan perbantuan dengan cara magis agar korban atas permasalahan yang dihadapi. Percaya terhadap Doni dan mendatangi tersangka di kamar kosnya.

“Saudara Doni mengaku bisa memberikan ilmu agar (korban) tidak kena guna-guna. Untuk mendapatkan keinginannya, SA pun bersedia mengikuti petunjuk dari tersangka,” jelasnya.

Korban kemudian diberikan air putih oleh tersangka. Setelah diminum, ternyata korban tak sadarkan diri.

“Setelah meminum ‘air putih’ tersebut, korban langsung tak sadarkan diri. Artinya, air tersebut mengandung campurang yang membuat korban menjadi demikian (terbius),” ujarnya.

Harryo melanjutkan, korban kemudian terbangun tuga jam kemudian. Namun, ia sudah tak berbusana.

“Namun korban ini tak merasa curiga atas apa yang terjadi. Korban masih percaya kepada tersangka. Kejadian ini kemudian berulang hingga 10 kali dan korban ternyata sudah mengandung dengan usia tiga bulan kehamilan,” ujarnya.

Kejadian ini akhirnya dilaporkan korban pada Sabtu (15/3/2025). Setelah melakukan penyelidikan, kata Harryo, pihaknya berhasil mengamankan warga Kecamatan Alang-alang Lebar Palembang tersebut beserta barang bukti berupa 2 HP.

“Kami juga telah melakukan penyitaan berupa Hp tersangka dan (Hp) milik korban sebagai alat yang menjadi petunjuk kami dalam penyelidikan,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *