Akses Tol di kawasan Betung-Tempino-Jambi (Betejam) Seksi 3 Segmen Tempino-Simpang Ness secara resmi beroperasi. Peresmian jalan tol ini dilakukan langsung oleh Gubernur Jambi Al Haris didampingi beberapa pihak terkait dari anggota DPR RI.
Al Haris mengatakan bahwa saat ini setelah peresmian, akses tol wajib menggunakan kartu tol sebagai tanda dimulainya pengoperasian. Meski saat ini akses jalan ini belum dikenakan tarif atau gratis, akses ini memiliki jalan sepanjang 18,49 km.
“Ini juga jadi momentum bersejarah yang mana ini juga menandai hadirnya jalan tol pertama di Provinsi Jambi dengan total panjang 52,59 km,” kata Al Haris, Senin (15/9/2025).
Peresmian jalan tol ini dilakukan pada Minggu (14/9). Al Haris menegaskan bahwa pembangunan jalan tol ini merupakan perjalanan panjang penuh tantangan.
Dia mengaku, sejak pertama kali menjabat sebagai Gubernur Jambi pada tahun 2021 lalu, rapat perdana yang dipimpin oleh dia adalah membahas proyek tol yang kala itu sempat mandek akibat persoalan pendanaan dan pembebasan lahan.
“Alhamdulillah, berkat dukungan penuh pemerintah pusat, DPR RI, Kejaksaan, serta perangkat desa, satu per satu hambatan dapat diselesaikan. Hari ini kita menyaksikan hasil perjuangan bersama,” ujar Al Haris.
Al Haris juga menyampaikan rasa syukur atas tersambungnya ruas tol dari arah Palembang hingga ke Jambi. Menurutnya, kehadiran tol ini akan mempercepat mobilitas masyarakat, memangkas waktu tempuh, sekaligus menjadi kebanggaan masyarakat Jambi.
“Sejak Indonesia merdeka, baru kali ini Jambi memiliki jalan tol sepanjang 52,59 km. Ini sejarah, mari kita jaga bersama demi manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat,” tegasnya.
Al Haris mengungkapkan bahwa pemerintah telah berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan, Menko, dan Komisi V DPR RI terkait kelanjutan pembangunan hingga Rengat. Dengan dukungan pembiayaan melalui KPB, proses pembebasan lahan di desa-desa yang tersisa akan segera dilanjutkan.
“Dengan mengucap syukur alhamdulillah, saya nyatakan Jalan Tol Gerbang Pijoan Seksi 3 resmi dioperasionalkan. Semoga menjadi ladang amal jariyah bagi semua pihak yang terlibat,” pungkasnya.
Pimpinan BAKN DPR RI sekaligus Anggota Komisi VI, Herman Khoiron menegaskan bahwa pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra telah melalui perjuangan panjang, termasuk pengawalan penyertaan modal negara (PMN) sebagai basis pembiayaan.
Menurutnya, tol di Jambi menjadi salah satu yang terbaik di Sumatera, dengan kualitas jalan yang rapi dan penerangan memadai.
“Kami pastikan setiap rupiah keuangan negara digunakan tepat sasaran, dan pembangunan tol harus memberi manfaat nyata bagi rakyat,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI, Bakri, memberikan apresiasi kepada Gubernur Jambi yang dinilainya berperan besar dalam memperlancar pembebasan lahan. Ia menekankan pentingnya pengelola tol menjaga Standar Pelayanan Minimum (SPM) dan penerapan aturan kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL) demi kenyamanan pengguna.
Executive Vice President Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol PT Hutama Karya, Dwi Aryono Bayuaji, menyampaikan bahwa ruas Tempino-Simpang Ness saat ini dioperasikan dalam masa sosialisasi tanpa tarif. Waktu tempuh perjalanan yang sebelumnya 2-3 jam kini dapat dipangkas menjadi sekitar 45 menit.
Hutama Karya juga telah menyiapkan gerbang tol di Tempino dengan enam gardu transaksi. Meski belum dikenakan tarif, pengguna tetap diwajibkan menggunakan kartu elektronik.
“Kami berkomitmen menghadirkan layanan yang aman, nyaman, dan efisien. Keselamatan pengguna jalan adalah prioritas utama,” tegas Dwi Aryono.