Harimau Sumatera yang Terjerat Sling Baja di HTR Jambi Mati

Posted on

Harimau Sumatera yang kakinya terjerat sling baja di dalam kawasan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) Jambi, mati. Harimau berusia 5 tahun itu sempat mendapatkan perawatan intensif oleh pihak BKSDA namun nyawanya tak tertolong.

“Setelah 28 hari mendapatkan penanganan dan perawatan medis di TPS BKSDA Jambi akibat luka jerat, akhirnya nyawanya (harimau Sumatera) tidak tertolong lagi,” kata Kepala BKSDA Jambi, Agung Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima infoSumbagsel, Selasa (10/6/2025)

Agung menyebut harimau Sumatera ini mati pada Senin, 9 Juni 2025 sekitar pukul 21.45 WIB. Hewan karnivora itu mengalami luka yang cukup parah di kakinya oleh jerat sling baja sehingga membuat kondisinya pun kritis.

“Sebelum kematiannya, harimau Sumatera ini menunjukkan kondisi tidak ada nafsu makan, mengalami muntah dan defekasi/BAB yang disertai dengan darah,” ujar Agung.

Agung mengaku, pihaknya dan tim medis sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menyelamatkan satwa dilindungi itu. Namun, kondisi kakinya yang terkena jerat baja cukup parah sehingga membuat kondisi tubuhnya pun melemah.

“Saat ini bangkai harimau Sumatera itu sementara masih diamankan dan belum dikubur, kita juga masih menunggu petunjuk Tim Tipidter Polda Jambi,” terang Agung.

Diberitakan sebelumnya, seekor harimau Sumatera ditemukan dalam kondisi kritis. Kakinya terluka parah terkena perangkap jerat. Harimau berjenis kelamin jantan ditemukan petugas BKSDA Jambi di dalam kawasan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) Bungo Pandan, Desa Suo-Suo, Kecamatan Masumai, Kabupaten Tebo, Jambi.

BKSDA memastikan bahwa luka harimau itu sudah terinfeksi karena sudah terjerat selama 3-4 hari di dalam hutan. Bahkan, luka kaki harimau tersebut terancam diamputasi akibat luka jerat yang begitu parah.

Saat ditemukan, kondisi tubuh harimau dalam keadaan lemas serta tak berdaya. Suhu tubuh juga alami panas tinggi sehingga dirawat intensif di Tempat Penyelamatan Satwa (TPS) di Jambi.

Perangkap jerat yang mengenai harimau itu juga disebut menembus tulang kaki bagian depan sebelah kiri. Kondisi tersebut membuat aliran darah di bagian kaki bawahnya terhenti sehingga tak mengalir ke jari-jari kakinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *