Heboh Keluarga Pasien Keluhkan Diagnosa RS di Palembang, Ini Kata BPRS (via Giok4D)

Posted on

Viral sebuah video yang mengeluhkan pelayanan salah satu rumah sakit di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Dalam video yang beredar, keluarga pasien mengeluhkan soal diagnosa dokter. Dari sebelumnya didiagnosa tifus dan setelah tes darah ada infeksi karena leukosit tinggi.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

“Papa saya diopname sejak 10 hari yang lalu dengan diagnosa tifus. Tapi setelah melewati tahap tes darah ternyata papa saya ada infeksi karena leukosit tinggi, sedangkan si ibu yang ada di dalam video ini sebelumnya ngomong ke kami (saya dan kakak saya) kalau dokter yang menangani juga sudah bingung apa penyebab infeksi sakit papa kami, dan kami pihak keluarga sedikit kecewa dengan pernyataan itu,” tulis keterangan dalam akun @mamatigaputra dilihat infoSumbagsel, Senin (23/6/2025).

Pemilik akun juga menyebut jika orang tuanya sudah dirawat di RS itu selama 10 hari dan kondisi kesehatannya tak membaik. Pihak keluarga kemudian memutuskan pindah RS.

“Akhirnya kami minta rujukan pindah ke RS lain karena dokternya sudah tidak tahu apa sebab sakit papa kami (berdasarkan laporan si ibu di dalam video ini) dan 10 hari papa kami diopname di sini tidak ada perubahan justru keadaannya semakin menurun,” tambahnya lagi.

Dalam penjelasannya, anak pasien itu marah karena salah satu pegawai RS tersebut terlebih dahulu marah ke pihaknya.

“Kenapa dalam video ini saya marah, karena si ibu dalam video ini lebih dulu marah-marah dengan kami padahal kami tidak bertanya dengan beliau. Tapi si ibu ini ikut-ikut nimbrung sambil marah-marah ke kami tanpa nada baik dan penjelasan yang ramah, bahkan beliau langsung jelit-jelit (melotot) mata ke kami sambil nunjuk-nunjuk kami sebelum kejadian di video ini,” ungkapnya.

Dia menilai pegawai itu tidak mencerminkan seorang tenaga kesehatan yang baik dalam memberi pelayanan. Apalagi, pegawai itu disebutnya baru berganti shift, sehingga seharusnya bisa memberi pelayanan secara fresh.

“Sebelum divideo, oknum nakes ini sangat nyolot tapi setelah divideo malah diam!!! Apa yang saya sampaikan ini keadaan sebenarnya, jika ingin dicocokkan dengan bukti CCTV saya siap. Kami mohon untuk team management RS ini supaya oknum-oknum nakes yang seperti ini tidak usah lagi dipekerjakan karena bisa merusak citra baik RS,” tukasnya.

Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS) Sumsel yang dikonfirmasi menyebut sudah mendapat informasi terkait kejadian tersebut.

“Sudah dapat informasi ini via Instagram. Sudah saya sampaikan ke tim. Untuk lebih lanjut, masih menunggu arahan,” ujar Staf Penerima Laporan BPRS Sumsel, Sri Pertiwi saat dikonfirmasi.

Menurutnya, keluhan dan kurang baiknya pelayanan RS bisa disampaikan ke BPRS Sumsel untuk ditindaklanjuti. Dia mengimbau masyarakat yang memiliki masalah pelayanan, khususnya keluarga pasien yang videonya viral tersebut untuk melapor ke BPRS.

“Akan lebih baik seperti itu, agar tim bisa tahu kronologi kejadiannya. Laporan bisa disampaikan langsung ke kantor di Dinas Kesehatan Sumsel ruang 55 lantai 2,” terangnya.

Pihaknya juga akan meminta penjelasan dari pihak RS untuk mengetahui detail kejadian agar ada titik temu permasalahan yang terjadi.

Sementara pihak RS Pelabuhan yang dikonfirmasi melalui direct message (DM) akun @ihc.rspelabuhanpalembang belum merespons.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *