Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memastikan pembangunan Pasar Cinde di Kota Palembang akan dilakukan pada 2026. Pasar itu akan tetap difungsikan sebagai pasar tradisional di tengah kota, bukan bangunan modern bertingkat yang dilengkapi pasar modern, apartemen, maupun skybridge ke LRT Sumsel.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan telah menginstruksikan TAPD (tim anggaran pemerintah daerah) untuk mengalokasikan anggarannya. Pihaknya juga meminta pembangunan selesai dalam 1 tahun. Pembahasan terkait Pasar Cinde juga telah dilakukan dalam rapat bersama dinas terkait.
“Saya sudah instruksikan TAPD untuk menganggarkannya tahun depan. Pembangunannya harus di-running dan harus selesai dalam waktu setahun,” ujar Gubernur Sumsel Herman Deru, Rabu (27/8/2025).
Pembangunan pasar itu nantinya tak akan menggunakan skema kerja sama dengan pihak swasta, melainkan dengan APBD Sumsel.
“Anggarannya pakai APBD Sumsel. Yang perlu diketahui fungsinya adalah fungsi pasar tradisional tapi modern bangunannya. Jangan dihilangkan marwah itu,” katanya.
Dalam pembangunannya nanti, Deru meminta agar cagar budaya yang masih tersisa dipertahankan. Dia menilai rangkaian-rangkaian cagar budaya itu akan diutamakan.
“Dan yang masih bisa dipertahankan, rangkaian cagar budaya akan tetap kita pertahankan dan kita kembangkan lagi,” ungkapnya.
Namun, Pemprov Sumsel saat ini masih menunggu status hukum yang masih ditangani Kejaksaan Tinggi Sumsel. Dia juga berharap kasus itu cepat selesai ditangani.
“Pembangunan Pasar Cinde ini kita tinggal menunggu legal opinion dari Kejati,” jelasnya.
Sebelumnya, Deru menyebut anggaran yang akan disiapkan untuk pembangunan Pasar Cinde mencapai Rp 100 miliar dari APBD Sumsel.
“Pemprov Sumsel akan mengembalikan Pasar Cinde sesuai kemanfaatan awal sebagai pasar tradisional. Pembangunannya akan mengikuti dan menyesuaikan situasi dan kondisi terkini. Anggaran minimal kita siapkan Rp 100 miliar,” ujar Deru, Senin (15/4/2025).
