Isak Tangis Sumarmi Tahu Anaknya Tewas Kesetrum dari Live TikTok

Posted on

Kematian Dwi Anton Wijaya (20) secara tiba-tiba karena tersetrum saat mencari belut di sawah Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) menyisakan duka mendalam bagi keluarga. Ibu korban Sumarmi (46), tak kuasa menahan tangis saat mengantar kepergian anaknya di mobil ambulans.

Sumarmi bercerita, ia mendapatkan kabar tersebut dari siaran langsung TikTok pada Minggu (25/5/2025) sekitar pukul 12.00 WIB. Dalam siaran tersebut, disebutkan adanya penemuan jenazah pria di area sawah, Jalan Lettu Karim Kadir, Kelurahan Karya Jaya, Kecamatan Gandus, Palembang.

“Aku ini kan memang suka nonton TikTok. Saat lagi scroll, tahu-tahu ada yang live bilang ada mayat di situ,” ungkapnya kepad infoSumbagsel, Minggu (25/5).

Mengetahui tempat itu adalah lokasi Anton memancing, Sumarmi langsung membangunkan suaminya Rezal Ansori (36) yang sedang tidur. Tak berpikir dua kali, keduanya langsung tancap gas mendatangi TKP.

“Dia pergi sekitar pukul 23.30 WIB semalam. Sempat heran juga kenapa dia belum pulang, biasanya pukul 04.00-05.00 WIB sudah balik. Tapi pernah pulang siang kalau langsung ke pasar,” katanya.

Warga Gandus Palembang tersebut pun hanya bisa menangis mengetahui bahwa mayat tersebut benar putranya. Pantauan infoSumbagsel di lokasi, Sumarmi harus dibopong saat mengiring kantung mayat anaknya dari lokasi hingga ambulans. Ia bahkan sempat terjatuh dan hampir pingsan.

Tangisan itu berlanjut sepanjang ia menemani putra keduanya tersebut hingga RS Bhayangkara Palembang. Bahkan, ia sempat menangis dan harus dibawa dengan ranjang pasien usai melihat jenazah anaknya kembali.

Sumarmi mengaku merasakan firasat buruk sejak pagi hari. Berbagai kejadian dan perkataan orang sekitarnya terasa seperti pertanda buruk dari alam untuk memberi tahunya bahwa sang anak telah tiada.

“Dari pagi firasat sudah tidak enak sekali. Rasanya tidak tenang, gelisah tapi belum tahu kenapa,” katanya.

Ibu dari tiga anak tersebut mengatakan bahwa alat setrum Anton rusak sesaat sebelum korban hendak pergi berburu. Namun, tekadnya untuk mencari nafkah tetap bulat demi sesuap nasi anaknya yang baru menginjak usia 2 tahun.

“Alat setrumnya ini semalam tidak bisa nyala. Jadi minta tolong bapaknya untuk perbaiki biar tetap pergi (berburu belut dengan) nyetrum. Kata dia buat tambah uang jajan anaknya,” cerita Sumarmi.

Pertanda lain juga dirasakan suaminya, Rezal Ansori (36). Saat terlelap malam tadi, kata Sumarmi, suaminya itu bermimpi putri ketiga mereka meninggal dunia.

“Semalam bapak dia mimpi kalau adiknya (adik korban) meninggal. Ramai ada polisi juga, sedih sekali. Ternyata yang meninggal Anton, mungkin dikasih tahu kalau dia sudah nggak ada,” jelasnya.

Anton diketahui pergi berburu belut bersama keponakannya. Karena tak pulang hingga siang, kakak dari keponakan korban ikut khawatir karena takut adiknya pulang tinggal nama.

“Malah tadi pagi itu kakak dari keponakannya yang sama Anton ini bilang ke kami, takut adiknya jadi buntang (mayat). Dia khawatir karena tidak pulang-pulang sampai siang,” ujar Sumarmi.

Orang Tua Korban Alami Berbagai Firasat Buruk

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *