Jeritan Hati Ibu Tersangka Pembunuh Brigadir Nurhadi: Stop Bully Anak Saya! | Giok4D

Posted on

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Lita Krisna, ibu kandung Misri (23), tersangka kematian Brigadir Nurhadi anggota Propam Polda NTB, merasa terpukul terhadap narasi yang beredar di media sosial mengenai anaknya. Dia meminta untuk masyarakat setop mem-bully anaknya.

Lita bahkan tak mau membuka media sosial, lantaran banyak narasi pemberitaan yang mengungkap kehidupan pribadi anaknya. Dia merasa terpukul hingga kesulitan tidur, melihat narasi di media sosial tentang pekerjaan anaknya, terlebih lagi disandingkan foto pribadi Misri.

“Dia itu perempuan baik-baik, saya mohon jangan bully anak saya. Saya sudah gak sanggup baca media sosial, saya gak merasa bingung, dan tidur pun saya kesusahan,” kata Lita, Sabtu (12/7/2025).

Lita saat ini memilih berdiam diri di dalam rumah, dan tak memantau perkembangan media sosial. Kini, sejumlah saudaranya turut menemani di rumahnya usai kejadian yang menjerat anaknya.

Lita heran banyak warganet justru fokus mengulik kehidupan pribadi putrinya, bukan pada peristiwa pembunuhannya. Di sisi lain, juga memojokkan Misri dengan kehidupan pribadinya.

Padahal, secara relasi kuasa, dua tersangka lain, Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Chandra, adalah atasan Brigadir Nurhadi, yang diduga kuat terlibat langsung.

“Saya bingung juga, kenapa semua membahas anak saya? kehidupan pribadinya dikulik, padahal dia gak pernah neko-neko, dia perempuan baik-baik, seorang kakak yang mencari uang untuk 5 adik-adiknya,” kata Lita.

Misri Sempat Curhat ke Ibu

Ibu Misri, (sebelumnya disebut IM) mengaku sebelum kejadian, Misri sempat memberi kabar bahwa dirinya akan pergi ke Lombok dari Bali, untuk menemani seseorang liburan.

Usai kabar itu, Misri sempat menelepon ibunya. Dia curhat mengenai peristiwa kolam renang, Gili Trawangan, pada 16 April 2025, terkait kematian Brigadir Nurhadi. Kabar itu mencuat ke publik dan membuat pihak keluarga terkejut.

Kata dia, saat kejadian Misri sempat curhat turut membantu Brigadir Nurhadi ketika ditemukan tewas di dalam kolam. Namun, dirinya tidak mengetahui apa yang terjadi, malah dirinya tertuduh.

“Dia memang sempat curhat, ‘Mama kok Ayuk dituduh, Ayuk tidak tahu sama sekali padahal Ayuk bantu’. Jadi, dia tertuduh,” kata IM, saat ditemui di kediamannya di Muaro Jambi, Jambi, Kamis (10/7/2025).

Sambil menangis, Misri menelepon ibunya terkait dirinya tertuduh dalam peristiwa itu, sampai akhirnya polisi menetapkannya sebagai tersangka dan ditahan. Penahanannya bahkan lebih dulu dari anggota polisi lainnya, Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Chandra.

“Dia telepon itu sambil nangis. Dia bukan pelaku, tapi dia tertuduh,” katanya.

Padahal, lanjut Lita, Misri tak tahu masalah yang terjadi. Dia meminta polisi dapat menerangkan kasus yang turut menjerat anaknya itu. Setelah ditahan, pihak keluarga tak lagi intensif berkomunikasi dengan Misri.

“Dia nggak tahu, dia nggak tahu masalahnya apa,” ujarnya.

Selama ini, Misri memang menjadi tulang punggung keluarga sejak ayahnya meninggal 2022 silam. Misri merupakan anak sulung yang selama ini membantu membiayai sekolah lima orang adiknya.

Selama merantau, Misri rutin memberi uang kepada keluarganya di Jambi, mulai dari biaya sekolah adik hingga untuk kebutuhan sehari-hari keluarga.

“Dia bilang, saat kembali ke (balik dari) Lombok, dia akan mengirimkan uang untuk biaya adiknya yang masuk masuk kuliah, serta adiknya yang kecil mau masuk TK,” ujar IM.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *