Ratusan mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) di Indralaya memprotes karena bus kaleng tak bisa masuk ke kawasan kampus tersebut. Ternyata, tak dapat masuknya bus itu karena tak lulus uji KIR.
Jadi, hanya Damri dan bus memiliki barcode yang bisa masuk. Akibatnya, mahasiswa terpaksa jalan kaki menuju fakultasnya yang jaraknya hingga 2 kilometer.
Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Selatan Arinarsa menyebut jika larangan bus kaleng masuk ke Unsri karena tidak lulus uji KIR.
Mereka diminta lulus uji KIR agar bisa masuk karena untuk menjamin keselamatan perjalanan mahasiswa Unsri dari Palembang menuju kampus Indralaya dan sebaliknya.
“Bus yang lulus uji KIR akan dipasang barcode dan bisa masuk ke area kampus hingga terminal. Nah, bus yang tidak berstiker hanya boleh sampai depan kampus,” ujar Arinarsa, Kamis (28/8/2025).
Arinarsa menyebut, 49 bus yang operasional di trayek itu tela melaksanakan uji KIR. Namun, banyak yang tak lulus karena kendaraannya tak memenuhi standar yang ditetapkan.
“Dari 49 bus yang sudah periksa uji KIR, hanya 3 bus yang laik jalan, 3 bus lainnya direkomendasi melakukan perbaikan. Dan sisanya, 43 bus tidak direkomendasi operasional,” katanya.
Menurutnya, puluhan bus tak laik jalan disebabkan oleh beberapa faktor. Seperti rem tangan tidak berfungsi optimal, standar kelengkapan kendaraan kurang, ban tipis dan lainnya. Bahkan, ada yang spionnya pecah dan lepas.
Secara keseluruhan, bus angkutan mahasiswa yang laik jalan untuk trayek itu sebanyak 29 unit. Terdiri dari 16 unit Damri dan bus dari Organda 13 unit yang memiliki KIR.
“29 unit bus itu tidak mengakomodir jumlah mahasiswa Unsri yang mencapai 30 ribuan. Kita juga terus mendorong agar Organda melakukan peremajaan bus,” katanya.
Arinarsa menyebut, selain memastikan lulus uji KIR, pengusaha juga diminta melengkapi fasilitas bus dengan ketersediaan AC. Dia memastikan peningkatan pelayanan ini akan dilakukan bertahap.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.