Jemaah haji Embarkasi Palembang yang meninggal di Tanah Suci terus bertambah. Hingga saat ini jumlahnya mencapai 19 orang atau bertambah 5 orang dari update terakhir 17 Juni lalu.
“Hingga saat ini ada 19 jemaah haji yang meninggal dari Embarkasi Palembang. Ada tambahan 5 jemaah haji dari data terakhir yang kita sampaikan kemarin (17 Juni 2025),” ujar Humas PPIH Debarkasi Palembang Abdul Qudus saat dikonfirmasi, Minggu (22/6/2025).
Dari jumlah 19 jemaah haji yang meninggal, terbanyak berasal dari Sumatera Selatan. Jemaah asal Sumsel sebanyak 14 orang dan dari Bangka Belitung 5 orang.
“Mereka yang meninggal ini karena termasuk dalam kategori risiko tinggi (risti),” katanya.
Untuk 14 jemaah haji meninggal asal Sumsel terbanyak dari OKU Timur yang mencapai 4 orang, Palembang 3 orang, dan OKU dan Banyuasin masing-masing 2 orang. Kemudian Lahat, Pagar Alam, dan OKI masing-masing 1 orang.
“Untuk data jemaah yang meninggal ada di kantor, nanti akan kita sampaikan seusai penyambutan jemaah kloter 9,” tambahnya.
Qudus menyebut, jemaah yang meninggal akan mendapatkan asuransi. Mereka yang meninggal karena sakit mendapatkan asuransi sebesar biaya perjalanan ibadah haji (bipih) masing-masing embarkasi.
Sedangkan jemaah yang meninggal karena kecelakaan akan mendapatkan asuransi senilai dua kali bipih. Bagi jemaah yang meninggal di pesawat akan mendapatkan extra cover dari Saudi Arabia Airlines sebesar Rp130 juta.
Sebelumnya diberitakan, jemaah haji yang meninggal di Tanah Suci hingga kembalinya kloter 4 Debarkasi Palembang sebanyak 14 orang. Terbanyak jemaah asal Sumsel yang mencapai 10 orang, sisanya 4 jemaah Babel.
“Jemaah haji yang meninggal dari Embarkasi Palembang hingga kini sudah 14 orang,” ujar Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Palembang Abdul Qudus, Selasa (17/6/2025).
Ke-10 jemaah asal Sumsel meninggal yakni 4 jemaah dari OKU Timur, 3 jemaah dari Palembang, 2 jemaah dari OKU, dan 1 jemaah dari Lahat.
Untuk 4 jemaah dari OKU Timur adalah Sugito Adi Harjo (84) dari kloter 1, Paimin Karyo Sumito (83) dari kloter 5, Kamsinah Saridal Sudiono (61) dari kloter 3, dan Muhammad Ali Djalan (69) dari kloter 1.
Kemudian 3 jemaah dari Palembang adalah Lamadang Fabate (78) dari kloter 22, Wati Muhammad Yasin (66) dari kloter 20, dan Azom Hasan (69) dari kloter 19. Jemaah dari OKU adalah Najamuddin Abdul Syukur (63) dari kloter 9 dan Muhammad Ngamir (83) dari kloter 9. Sedangkan 1 jemaah dari Lahat atas nama Mariati A Malik (74) dari kloter 18.
Sementara 4 jemaah asal Babel yang meninggal adalah Tarmizi Azhari Usman (70) dari kloter 8, Bakri Junaidi Abas (58) dari kloter 6, Sahana Achmad Tiarim (66) dari kloter 6, dan Ismail Sani Aris (47) dari kloter 7.