Kericuhan di PSU Pilkada Empat Lawang, Paslon 01 Dilarang Masuk

Posted on

Deklarasi pemungutan suara ulamg (PSU) damai pemilihan kepala daerah (pilkada) di Empat Lawang, Sumatera Selatan, diwarnai keributan. Pasangan calon nomor urut 01 Budi Antoni Aljufri-Henny Verawati dan tim dilarang masuk untuk mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Bawaslu.

“Iya sempat ada keributan karena dilarang masuk tadi. Katanya yang diundang bukan paslon, tapi ketua tim pemenangan dan tim setiap paslon. Padahal, dalam undangan yang disampaikan menyebutkan paslon 01 diundang untuk hadir di acara itu,” ujar Riko Joni Ketua Timses Budi Antoni-Henny saat dikonfirmasi, Rabu (16/4/2025).

Katanya, sudah ada kesepakatan antarpaslon dan tim jika yang datang memenuhi undangan acara itu diwakilkan ketua bersama tim pemenangan. Namun, pihaknya mengaku tak ada kesepakatan tersebut.

“Iya katanya ada kesepakatan, tapi kita tidak tahu. Jadi, kesepakatan itu dengan siapa. Kemudian mereka menyampaikan jika paslon tidak diwajibkan hadir, padahal kampanye pilkada damai itu dihadiri Gubernur Sumsel, Kapolda Sumsel. Kalau paslon tidak jadi bagaimana itu,” katanya.

Dia menyebut, untuk paslon 02 Joncik Muhammad-Arifa’i sendiri dihadiri cawabup Arifa’i. Joncik tidak hadir dalam kegiatan tersebut. Disebut dalam video jika Cabup 02 berada di Palembang.

“Ada dugaan jika kami dilarang masuk karena cabup 01 tidak hadir dalam acara itu, maka kami juga dilarang masuk dan diwakilkan oleh tim saja. Larangan masuk itu dilakukan oleh Sekretaris Bawaslu Empat Lawang (koordinator sekretariat) Aldiwan,” terangnya.

Menurutnya, apa yang disampaikan sekretaris itu tidak logis. Dia menilai jika penghadangan itu untuk membuat suasana menjadi ricuh.

“Tidak logis kami menilainya, kalau memang benar dilarang jelas itu memancing keributan. Alhamdulillah bisa direda oleh Kabag Ops, paslon 01 bisa masuk. Jadi yang katanya ada kesepakatan itu tidak ada,” ungkapnya.

Dia berharap, PSU yang digelar 19 April nanti berjalan dengan aman, damai dan lancar. Pihaknya juga berharap penyelenggara PSU netral dan tidak berpihak.

“Meskipun kami menemukan banyak kejanggalan sebelum PSU digelar, kami berharap saat pelaksanaannya nanti penyelenggara pemilu netral,” tambahnya.

Pihaknya juga telah menyampaikan laporan kecurangan yang ada, baik soal netralitas, pencoretan nama pemilih, dan dugaan lainnya ke pihak terkait.

“Kalau total mungkin ada 10 laporan yang kita sampaikan ke Bawaslu Empat Lawang, ditembuskan juga ke Bawaslu provinsi,” terangnya.

Sementara Ketua Bawaslu Sumsel Kurniawan yang dikonfirmasi terkait kericuhan tersebut tak merespons. Senada, Anggota Bawaslu Empat Lawang Ahmad Fatria Arsasi juga tak merespons ketika dikonfirmasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *