Senayah (59) meninggal dunia usai menjadi korban kebakaran di rumah merangkap gudang pengepul rongsokan di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Wanita paruh baya itu terjebak di dalam pagar karena gembok yang terkunci.
Peristiwa ini terjadi di Jalan Noerdin Panji RT 68 RW 10, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Palembang pada Sabtu (17/5/2025) sekitar pukul 02.00 WIB.
Salah satu warga Febri mengatakan, bangunan rumah korban dikelilingi pagar seng di seluruh bagiannya. Karena sudah malam, pagar seng tersebut dikunci dengan gembok rantai yang cukup besar.
“Gemboknya besar jadi sulit dibuka. Kuncinya tercecer, namanya juga mereka panik dan rumah sudah terbakar semua,” ujarnya.
Menurut Febri, Senayah hanya perlu melewati pagar seng tersebut agar bisa selamat.
“Saat akan ditolong Tari (anak korban), ibunya menyuruh dia keluar (karena sudah tidak sanggup). Anak itu akhirnya memanjat tumpukan rongsokan dan melompat keluar pagar (untuk minta ibunya ditolong). Panik dia, tangannya sudah lecet semua,” jelasnya.
Ia menyebut, Tari dan ibunya hanya tinggal berdua di rumah tersebut. Begitu mengetahui rumah tetangganya itu terbakar hebat, Febri pun langsung menghubungi anak-anak Senayah yang lain.
“Api padam sekitar pukul 04.00 WIB. Kalau tidak hujan deras, mungkin akan lebih lama padamnya,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Sukarami Kompol Alex Andriyan mengatakan Senayah dan anaknya Wintari alias Tari (21) sempat berusaha keluar dari kepungan api.
“Menurut keterangan anak korban (Tari), keduanya sudah keluar dari bangunan dan sempat mencoba menyelamatkan diri. Namun yang berhasil keluar hanya dia (Tari) karena ibunya sudah tak sadarkan diri,” ungkapnya.
Menyadari gembok pagar seng mereka sulit dibuka, Tari menarik ibunya untuk menyelamatkan diri. Namun, Senayah yang sudah terlalu lelah dan banyak menghirup asap sudah lemas dan akhirnya pingsan.
“Anaknya kemudian berhasil menerobos api dan keluar lewat pagar belakang. Tari kemudian diselamatkan warga yang langsung menghubungi petugas PBK,” katanya.