Kriteria Calon Pelatih Timnas Indonesia yang Diinginkan Erick Thohir

Posted on

Ketua Umum (Ketum) PSSI Ercik Thohir mengungkapkan kriteria pelatih yang dibutuhkan untuk menjadi pelatih Timnas Indonesia. Diharapkan, sosok yang nantinya menjadi pelatih Garuda dapat memenuhi target dipasang.

Diketahui, saat ini kursi pelatih timnas masih lowong pasca pemecatan Patrick Kluivert cs. Gerbong pelatih asal Belanda tidak lanjut setelah kegagalan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026.

PSSI saat ini mencari pelatih yang benar-benar cocok. Belajar dari kegagalan, federasi ingin pelatih yang benar-benar punya kapablitas untuk mencapai target.

Target yang diinginkan Erick Thohir tentunya sang pelatih bisa membawa Garuda terbang tinggi yakni salah satunya lolos ke Piala Dunia 2030 mendatang.

“Soal kriteria, kami ada target-target untuk AFC (Piala Asia) 2027, bisa tidak masuk 16 besar? Karena kalau ranking kita itu kan di Asia masih 20 besar, bisa tidak masuk 16 besar?” katanya, dilansir infoSport, Jumat (24/10/2025).

“Lalu bisa tidak dengan itu, kami membuka lagi target lolos Piala Dunia. Nah karakter pelatihnya ini yang kami sedang cari. Tentu tidak ada pelatih yang sempurna. Ada pelatih yang kuat di management pemain, tetapi taktikal belum, tetapi dia di-support timnya,” ujarnya menambahkan.

Erick Thohir menambahkan bahwa pelatih idaman tidak punya kelemahan-kelemahan yang pernah menangani timnas. Dengan meminimalisir kekurangan tersebut, diharapkan prestasi timnas bisa menjadi lebih baik.

Kata dia, pelatih baru diharapkan bisa berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait di PSSI. Apalagi PSSI kini sudah punya Direktur Teknik yang dijabat oleh Alexander Zwiers.

“Itulah makanya saya bilang, kami coba lihat pelatih apa yang bisa lebih baik melakukan hubungan ke depan, tidak hanya target, tetapi juga hubungan pelatih dan pemain, serta pelatih dengan federasi,” ucap Erick Thohir.

“Tidak bisa pelatih ada jarak dengan program yang dibangun TD (Dirtek) dan BTN (Badan Tim Nasional). nanti kan ada juga Timnas U-23, U-20, strata ini tetap kami bangun. Hubungan antar pelatih kompleks, ini yang harus kami jaga supaya kita bisa punya sistem sepakbola yang sama seperti negara Asia maju. Nggak bisa pelatih U-17 beda, U-20 beda, U-23 beda, sinkronisasi pemain nanti bagaimana?” ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *