Pelaku pembegalan inisial AKR (35) di Bangka Barat, yang ditangkap warga dan dihajar hingga nyaris tewas masih terbaring lemas di rumah sakit. Meskipun telah sadarkan diri, AKR belum bisa dimintai keterangan terkait kasus tersebut.
“Kondisi belum bisa dimintai keterangan. Dari segi fisik sudah lumayan pulih, tapi mentalnya belum dan kemarin diperiksa juga dari dokter kita,” kata Kasat Reskrim Polres Babar AKP Fajar Riansyah Pratama dikonfirmasi, Sabtu (24/5/2025).
Pelaku sebelumnya ditangkap oleh massa pada Rabu (21/5), usai gagal membegal korbannya di jalan perkebunan Desa Air Limau, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat (Babar). AKR mengalami luka parah hingga tak sadarkan diri usai dihajar warga yang geram akibat aksinya.
Polisi menyebut ada 3 orang korban sekaligus, yakni pasangan suami istri (pasutri) dan anak sekolah inisial IS. Kata Fajar, pembegalan terjadi berawal saat korban pasutri melintas di kawanan perkebunan Desa Air Limau itu.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“Pertama (merampas motor) suami istri. Korban terjatuh, dia memanfaatkan momen tersebut. Namun, di saat akan membawa kabur motor korban tidak bisa dihidupkan,” jelasnya.
Takut wajahnya dikenali dan aksinya diketahui oleh warga, pelaku kabur dari TKP. AKR kemudian kembali berpapasan dengan pengendara motor lainnya yaitu IS. Tersangka langsung menendang IS hingga terjatuh.
“Pelaku menendang kendaraan korban hingga terjatuh. Pengakuan korban, pelaku sempat menginjak kepala korban sebanyak 4 kali. Pelapor langsung bergegas melarikan diri,” ungkapnya.
Namun, motor yang dirampas dari tangan IS pun tak hidup. Kunci remotenya terjatuh hingga motor tak bisa dihidupkan. Di waktu yang bersamaan, korban yang meminta pertolongan warga datang. Kemudian pelaku dihajar massa hingga hampir tewas.
“Belum (ada barang yang diambil), sasaran motor, tapi motornya tidak ada yang bisa dihidupkan. Anggota datang ke TKP, dan pelaku langsung dilarikan ke rumah sakit,” ujarnya.
Sejak hari kejadian atau dilarikan ke RS, kondisi pelaku belum juga pulih sepenuhnya. Sehingga, polisi belum bisa memeriksa tersangka.
