Gusmadi Wiranata, pria di OKU Timur, Sumatera Selatan (Sumsel) sudah ditangkap polisi usai menembak ibu kandungnya hingga tewas. Ibu kandungnya bernama Hely Febriyanti (50) ditembak saat cekcok perkara utang.
Peristiwa penembakan itu terjadi pada Kamis (24/4) pukul 13.30 WIB di rumah korban di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Belitang II, Kabupaten OKU Timur, Sumsel. Korban mengalami luka tembak di paha kanan. Tembakan itu membuat korban jatuh bersimbah darah.
Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Purwodadi. Namun karena kondisinya yang kritis, ia langsung dirujuk ke RS Charitas namun meninggal saat di perjalanan.
Kapolsek Belitang II AKP Johan Syafri menyebut penembakan tersebut terjadi usai keduanya cekcok perihal utang.
“Kejadian bermula saat korban pulang ke rumah dari menghadiri resepsi pernikahan warganya di RT 003 RW 003 Desa Bangun Rejo dan hendak pergi melaksanakan kegiatan pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) di kantor Desa Bangun Rejo,” kata dia, Jumat (25/4/2025).
Kemudian, lanjut Johan, pelaku langsung menanyakan kepada saksi Devi dan korban, karena saksi adalah sekretaris yang sedang ngobrol di ruang makan terkait utang piutang Ganef Prasetyo yang berada di Desa Bangun Rejo sebesar Rp 3 juta, apakah sudah dibayar atau belum.
Saksi Devi lalu menjawab bahwa Ganef Prasetyo belum membayar utangnya. Menanggapi hal tersebut, korban lantas menyinggung anaknya, Gusmadi. Korban meminta agar Gusmadi mengembalikan utang yang dipakai Ganef Presetyo. Namun dikomentari sang anak dengan pedas.
Perdebatan antara korban dan pelaku terus berlanjut. Kemudian saksi pindah ke dapur karena merasa tidak nyaman.
Selanjutnya korban diajak saksi ke kamar agar tersangka tidak marah. Lalu tersangka ke kamarnya, mengambil senjata api rakitan dan langsung menembak korban sebanyak satu kali pada paha kanan bagian dalam di atas lutut hingga menyebabkan korban tergeletak.
“Ya benar kejadian tersebut, kita akan melakukan olah TKP di lapangan dan melakukan pemeriksaan beberapa saksi,” katanya.
Johan menyebut untuk kronologi lengkap nanti disampaikan usai melakukan olah TKP di lapangan.
“Nanti kita olah TKP dan kronologi lengkap akan kita sampaikan,” ungkapnya.