Manajemen PS Mall Sesalkan Insiden Jari Bocah Terjepit Travelator

Posted on

Manajemen Palembang Square (PS) Mall menyesalkan serta prihatin dengan adanya insiden terjepitnya jari bocah laki-laki bernama Fawwaz Rabbani (6). Pihak mal dan orang tua korban sudah sepakat untuk tak membawa masalah ini ke jalur hukum.

Diketahui akibat kejadian tersebut, telapak tangan sebelah kiri Fawwaz Rabbani mengalami luka robek. Peristiwa terjepitnya jari Fawwaz Rabbani terjadi pada Selasa (26/8/2025) sekitar pukul 21.24 WIB di area travelator dari under ground menuju ground floor.

Saat itu, korban jauh dari pantauan orang tuanya pada saat turun ke lantai UG menuju lantai GF melalui travelator PS Mall, korban menyentuh atau memainkan bagian sisi travelator mengakibatkan telapak tangan korban terjepit di sisi bawah travelator lantai GF PS Mall.

“Atas kejadian ini manajemen menyampaikan prihatin dan penyesalan yang mendalam dan berharap korban dapat menjalani proses pemulihan setelah mendapatkan perawatan medis,” kata Asisten Chief Marcom Palembang Square Mall, Intan Indirayani melalui siaran pers yang diterima infoSumbagsel, Rabu (27/8/2025).

Menurut Intan, manajemen juga sangat mengharap kerjasama setiap pengunjung mal, khususnya para orang tua yang membawa anak-anak ke mal untuk selalu mengawasi dan mematuhi peringatan.

“Di setiap travelator ada sticker yang berada di sisi setiap travelator bahwa pengguna travelator khususnya anak anak wajib didampingi oleh orang tua agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa yang akan datang,” katanya.

Sementara itu, Kanitreskrim Polsek IB I, Iptu Muslim mengatakan bahwa terjepitnya tangan anak mereka dikarenakan kelalaian orang tuanya. Sehingga setelah menjalani pengobatan di rumah sakit, orang tua korban tidak ingin melanjutkan perkara tersebut ke jalur hukum.

“Orang tua korban mengakui bahwa apa yang menimpa anaknya adalah kelalaian mereka. Setelah dilakukan pengobatan di rumah sakit, korban langsung dibawa pulang dan menjalani pengobatan secara mandiri,” tuturnya.

Orang tua korban, kata dia, memilih menjalani pengobatan mandiri untuk putranya, sehingga tidak kasus ini tidak dilanjutkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *