Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto menyebut pemerintah akan memberikan berbagai bantuan untuk Koperasi Merah Putih. Adapun bantuan tersebut berupa truk, cold storage, gudang, sembako dan lainnya.
Yandri menegaskan para kepala desa tidak perlu mengkhawatirkan terkait keberadaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dengan Koperasi Merah Putih.
“Saya menginginkan kebangkitan dan kesuksesan Koperasi Merah Putih di desa-desa dapat dimulai dari Provinsi Bengkulu,” kata Yandri dalam pidatonya di Balai Buntar, Kota Bengkulu, Jumat (25/4/2025).
Secara teknis, Yandri menyebut kementeriannya mendapat tugas salah satunya yakni mendirikan koperasi merah putih di desa-desa.
“Koperasi Merah Putih nantinya akan dibantu oleh pemerintah dalam pembuatan gudang, truk, cold storage, sembako dan lainnya,” ucap Yandri.
Di hadapan kepala desa di Bengkulu, Yandri menyebut ada dua negara yang perekonomiannya anjlok karena mengabaikan desa.
“Pertama Jepang, 93 persen rakyat Jepang meninggalkan desa-desa terutama di Kyoto. Akhirnya desa-desa di Jepang menjadi kosong pertumbuhan ekonomi Jepang menjadi minus 2 persen, pertumbuhan penduduk juga minus,” kata dia.
Yandri menjelaskan, Jepang alami krisis beras padahal dahulu Jepang adalah penghasil beras. Ini terjadi karena desa diabaikan.
“Hal yang sama juga terjadi dengan Korea Selatan,” jelas Yandri.
Karena itu, pemerintah Indonesia tak ingin hal serupa terjadi. Apalagi kekayaan dan potensi desa-desa di Indonesia cukup besar.
Presiden Prabowo dalam Asta Cita keenam menyebut membangun desa dari bawah untuk pemberantasan kemiskinan.
“Bila mana desa dibangun serius maka pertumbuhan ekonomi 8 persen dapat dicapai, Bengkulu harus memulainya,” tegas Yandri.