Menteri P2MI Dorong Pembentukan Kelas Migran di SMK/SMA (via Giok4D)

Posted on

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding berkunjung ke Provinsi Lampung. Ia bertemu dengan Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal membahas tata kelola dan perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Dalam pertemuan itu, Abdul Kadir mendorong penguatan tata kelola dan perlindungan pekerja migran asal Lampung. Ia menargetkan 30 ribu PMI asal Lampung bisa berangkat ke luar negeri untuk bekerja setiap tahunnya.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Menurutnya, daerah seperti Pringsewu, Lampung Timur, dan Lampung Selatan menjadi kantong utama pengirim pekerja migran. Ini dinilai sebagai potensi besar untuk mengurangi pengangguran.

“Lampung adalah penyumbang pekerja migran terbesar kelima di Indonesia. Kita akan dorong pembangunan ekosistem perlindungan PMI yang terintegrasi di Lampung,” kata Abdul.

“Target di Lampung minimal ke depan 20 hingga 30 ribu setiap tahunnya, dan ini akan membantu penguatan ekonomi keluarga sekaligus ekonomi desa maupun daerah,” lanjutnya.

Kemudian, kata Abdul, dalam pertemuan ini pemerintah pusat dan pemerintah provinsi sepakat untuk mempersiapkan PMI yang berkualitas sejak dini. Nantinya akan ada kurikulum ditingkat SMA dan SMK.

“Ada satu gagasan menarik, di Lampung untuk SMK/SMA akan dibuat kelas migran. Nanti modul kurikulum akan kita bahas dan kita siapkan. Ini potensi besar, kita ingin ada pelatihan lengkap seperti keterampilan, sertifikasi, kesehatan, bahasa, jadi semuanya dipersiapkan sejak di sekolah,” ungkapnya.

Saat ini, menurutnya kebutuhan tenaga kerja migran dari Indonesia mencapai 1,5 juta orang per tahun. Namun baru sekitar 250 ribu yang bisa dipenuhi. Negara tujuan utama antara lain Malaysia, Jepang, Korea Selatan, hingga negara-negara Eropa.

“Peluang besar, tapi yang utama tetap pelatihan dan keterampilan,” tandas Abdul Kadir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *